Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Kamis (21/6) menyerukan tindakan yang lebih keras di tengah pesatnya kemajuan digital dan revolusi teknologi. Ia menambahkan, selain menawarkan peluang besar, teknologi juga membuat dunia lebih rentan.
“Aktivitas jahat yang melemahkan institusi publik, proses pemilu, dan integritas online mengikis kepercayaan, memicu ketegangan, dan bahkan menabur benih kekerasan dan konflik,” kata Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai perkembangan ancaman di dunia maya.”
Ia menambahkan, pendekatan-pendekatan baru akan diperlukan: “Perdamaian dan keamanan di dunia fisik menuntut pendekatan-pendekatan baru bagi perdamaian dan keamanan di dunia digital.”
Menurut beberapa perkiraan, total pembayaran untuk menebus kejahatan siber atau ransomware mencapai $1,1 miliar dolar pada 2023. Namun yang jauh melampaui kerugian keuangan adalah gangguan pada perdamaian, keamanan, dan stabilitas kita bersama, baik di dalam maupun di antara negara-negara tersebut.
Dan meskipun “teknologi digital menawarkan peluang sangat besar untuk menciptakan masa depan yang lebih adil, setara, berkelanjutan, dan damai bagi semua, terobosan harus berorientasi pada kebaikan,” katanya.
Lebih lanjut ia berharap, Dewan Keamanan PBB akan bertekad untuk mengambil tindakan lebih banyak dalam bidang ini. [ps/ka]