PBB menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi terhadap pemberontak Houthi Yaman, yang menyatakan menewaskan sedikitnya 50 orang dan mencederai 77 lainnya, kebanyakan anak-anak. Pemberontak mengatakan salah satu misil mereka menghantam sebuah bus yang membawa anak-anak kembali dari piknik sekolah.
Sekjen PBB Antonio Guterres mendesak investigasi independen dan segera terhadap serangan udara itu.
Mohammed Ali, pemimpin senior Houthi, mengatakan di Twitter bahwa Houthi menyambut baik seruan Guterres mengenai penyelidikan tersebut dan “siap bekerja sama.”
Direktur Dana Anak-Anak PBB UNICEF, Henrietta Fore dalam suatu pernyataan hari Jumat (10/8) mengatakan bahwa serangan “mengerikan” itu menandai situasi terburuk dalam perang brutal di Yaman. “Masalahnya sekarang adalah apakah akan ada titik balik, momen yang pada akhirnya harus mendorong pihak-pihak yang berperang, Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional untuk melakukan hal yang tepat bagi anak-anak dan mengakhiri konflik tersebut.”
Utusan khusus PBB untuk Yaman menyatakan berharap semua pihak akan terlibat secara konstruktif dalam proses politik, termasuk di antaranya mengikuti konsultasi yang dijadwalkan di Jenewa pada bulan September.
Gambar-gambar rekaman dari sebuah rumah sakit memperlihatkan anak-anak kecil yang berlumuran darah yang tampak sangat kaget sampai-sampai tak bisa menangis lagi. Yang lainnya menggeliat kesakitan di lantai sambil menunggu pertolongan.
Amerika Serikat mendukung koalisi pimpinan Arab Saudi menarget pemberontak Houthi dukungan Iran di Yaman.
“Kami percaya sewaktu mereka mengatakan akan menyelidiki. Kami berkoordinasi erat dengan mereka,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert.
Serangan udara hari Kamis (10/8) dilancarkan terhadap daerah kekuasaan pemberontak di provinsi Saada, di dekat perbatasan dengan Saudi. Misil-misil menghantam sebuah pasar.
Ini merupakan respons terhadap serangan misil Houthi terhadap wilayah Saudi hari Rabu (9/8). Pasukan pertahanan Saudi berhasil mencegat misil tersebut, tetapi pecahan-pecahannya jatuh ke darat, menewaskan satu orang dan mencederai 11 lainnya.
Koalisi menyebut serangan udara hari Kamis (10/8) terhadap Houthi sebagai operasi militer yang sah, yang dilancarkan sesuai dengan undang-undang kemanusiaan internasional.
Saudi menuduh Houthi menggunakan anak-anak sebagai perisai manusia, tuduhan yang dibantah pemberontak. [uh]