Sekjen PBB Ban Ki-moon prihatin akan penderitaan kaum Muslim Rohingya, dan menyerukan agar pihak berwenang Burma menyelesaikan masalah kewarganegaraan kelompok minoritas tersebut.
Dalam pidatonya di hadapan para diplomat di markas besar PBB, hari Rabu (10/7), Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan ia sangat gusar oleh kekerasan sektarian yang telah menewaskan sekitar 200 orang dan menyebabkan sedikitnya 140.000 warga di seluruh negara itu mengungsi dalam satu tahun ini.
PBB telah menyebut Rohingya merupakan salah satu kelompok minoritas yang paling tertindas di dunia. Mereka tidak diberi kewarganegaraan dan berbagai hak dasar lain di Burma, bahkan sebaliknya, dianggap imigran gelap yang berasal dari negara tetangganya, Bangladesh.
Dalam pidato tertulisnya, Ban mengatakan pemerintah Burma sebaiknya mengambil langkah yang perlu untuk melayani keluhan yang wajar masyarakat minoritas, termasuk tuntutan kewarganegaraan Muslim Rohingya di Rakhine.
Pimpinan PBB itu sebelumnya telah menyerukan kepada pihak berwenang Burma, agar menyelesaikan masalah kewarga-negaraan Rohingya.
PBB telah menyebut Rohingya merupakan salah satu kelompok minoritas yang paling tertindas di dunia. Mereka tidak diberi kewarganegaraan dan berbagai hak dasar lain di Burma, bahkan sebaliknya, dianggap imigran gelap yang berasal dari negara tetangganya, Bangladesh.
Dalam pidato tertulisnya, Ban mengatakan pemerintah Burma sebaiknya mengambil langkah yang perlu untuk melayani keluhan yang wajar masyarakat minoritas, termasuk tuntutan kewarganegaraan Muslim Rohingya di Rakhine.
Pimpinan PBB itu sebelumnya telah menyerukan kepada pihak berwenang Burma, agar menyelesaikan masalah kewarga-negaraan Rohingya.