Beberapa sekolah dibuka kembali di Srinagar, ibu kota Kashmir India, pada hari Senin (19/8) dalam upaya mengakhiri penutupan sekolah yang telah beralngsung selama dua minggu, yang terlama sejauh ini, di wilayah Himalaya itu, tetapi ruang-ruang kelas tetap kosong karena orang tua takut mengirim anak-anak mereka keluar rumah.
Pemerintah telah mengumumkan bahwa proses belajar-mengajar akan dilanjutkan di hampir 200 sekolah dasar yang ditutup setelah Kashmir yang dikuasai India pada dasarnya hampir lumpuh karena status otonomnya dicabut dan kembali berada di bawah kendali langsung New Delhi.
BACA JUGA: Pembatasan terhadap Kashmir akan Dicabut Secara BertahapNamun, beberapa warga mengatakan kepada para wartawan bahwa karena hubungan komunikasi masih buruk, mereka lebih memilih untuk menjaga anak-anak di rumah karena adanya kekhawatiran akan terjadi kerusuhan. “Lebih baik mereka mengembalikan jaringan ponsel terlebih dahulu; baru setelah itu anak kami bisa bersekolah dengan aman,” kata salah satu orangtua kepada jaringan televisi India.
Beberapa sambungan telepon rumah telah pulih di lembah Kashmir, tetapi telepon seluler dan internet masih terputus.
Pihak berwenang menerapkan kembali jam malam di Srinagar pada hari Minggu (18/9) setelah adanya laporan mengenai bentrokan akhir pekan yang melibatkan ratusan warga dan polisi di beberapa bagian kota itu. [lt/ab]