Selandia Baru, Senin (17/1) mulai memvaksinasi anak-anak usia 5 hingga 11 tahun dengan vaksin COVID untuk anak-anak buatan Pfizer. Lebih dari 120 ribu vaksin telah dikirimkan ke 500 pusat vaksinasi di berbagai penjuru negara itu, kata kementerian kesehatan Selandia Baru.
“Divaksinasi sekarang ini merupakan cara hebat untuk membantu melindungi anak-anak sebelum mereka kembali ke sekolah,” kata Dr. Anthony Jordan, direktur klinik program vaksinasi COVID-19 Auckland, dalam sebuah pernyataan. “Bukti menunjukkan bahwa meskipun anak-anak mungkin mengalami gejala yang lebih ringan, sebagian akan sakit parah dan berakhir di rumah sakit jika mereka terjangkit COVID-19. Divaksinasi juga membantu mencegah mereka menularkannya kepada anggota keluarga yang rentan,” lanjutnya.
Gelombang wabah omicron belum mencapai puncaknya di AS, kata pejabat kesehatan tertinggi di AS, Dr. Vivek Murthy, hari Minggu dalam acara televisi CNN, State of the Union. “Pekan-pekan mendatang mungkin sulit sekali,” katanya memperingatkan. Tetapi ia juga menyatakan ada penurunan kasus di beberapa lokasi, termasuk di New York dan New Jersey.
Periode baru karantina mandiri bagi orang-orang yang terjangkit COVID di Inggris telah dikurangi dari 10 hari menjadi lima hari penuh. Langkah ini mulai berlaku hari Senin (17/1).
BACA JUGA: Peraturan Masker Diperketat di Eropa di Tengah Gelombang COVID-19“Ini adalah pendekatan seimbang dan proporsional untuk memulihkan kebebasan ekstra dan mengurangi tekanan terhadap layanan umum penting selama musim dingin,” kata Menteri Kesehatan Sajid Javid. “Penting sekali bagi orang-orang untuk menghentikan karantina mandiri setelah dua tes negatif guna memastikan Anda tidak menular.”
Credit Suisse Group, bank investasi global yang berbasis di Swiss, mengumumkan pengunduran diri ketuanya, Antonio Horta-Osorio, setelah suatu penyelidikan mengungkapkan bahwa Horta-Osorio telah melanggar protokol COVID-19, termasuk dengan menghadiri final turnamen tenis Wimbledon di London pada Juli lalu.
“Saya menyesal karena sejumlah tindakan pribadi saya telah menyebabkan kesulitan bagi bank dan mengganggu kemampuan saya untuk mewakili bank secara internal dan eksternal,” kata Horta-Osorio dalam pernyataan di situs internet Credit Suisse.
Direktur eksekutif UNICEF mengatakan pengiriman 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 ke Rwanda Sabtu lalu “termasuk miliaran dosis yang dipasok untuk COVAX. Henrietta Fore mengatakan, “Dengan begitu banyak orang yang belum mendapatkan satu dosis pun, kita tahu bahwa masih banyak yang harus kita lakukan.”
COVAX adalah aliansi internasional yang bekerja untuk memastikan pembagian vaksin COVID-19 yang adil ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Johns Hopkins Coronavirus Resource Center melaporkan Senin pagi bahwa kini tercatat 328,1 juta infeksi COVID-19 global dan 5,5 juta kematian. Menurut pusat itu, 9,7 miliar vaksin telah diberikan. [uh/ab]