Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo mengumumkan seluruh diplomat yang ditempatkan di Venezuela telah meninggalkan negara itu. Langkah itu menurut Departemen Luar Negeri bersifat “sementara.”
Pompeo, Kamis (14/3), merilis pernyataan, tak lama setelah diplomat terakhir dilaporkan telah meninggalkan negara itu. Bendera Amerika di luar kedutaan besar di Caracas juga telah diturunkan.
“Saya tahu ini saat yang sulit bagi mereka,” ujar Pompeo, merujuk pada para diplomat yang selama ini bertugas disana. “Mereka sangat mendedikasikan diri untuk menjalankan misi kita mendukung aspirasi rakyat Venezuela untuk hidup dalam demokrasi dan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga.”
Pompeo menambahkan para diplomat yang ditugaskan di Venezuela akan tetap bekerja “dari lokasi-lokasi lain” dimana mereka akan terus memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Venezuela dan “mendukung aktor-aktor demokratik yang berani menentang tirani.”
Pompeo menggarisbawahi bahwa pemerintah Amerika “tetap teguh dalam tekad dan dukungannya bagi rakyat Venezuela dan presiden sementara Juan Guaido.” Ia mengatakan para staf-nya berharap dapat kembali ke Venezuela “begitu transisi menuju demokrasi dimulai.”
Departemen Luar Negeri juga mengukuhkan informasi bahwa pihaknya telah mencabut 340 visa Amerika yang diberikan kepada sejumlah warga Venezuela, termasuk lebih dari 100 mantan diplomat dan keluarga mereka.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Palladino mengatakan kepada wartawan bahwa sejak akhir tahun lalu Amerika telah mencabut lebih dari 600 visa Amerika. Palladino juga mendesak setiap warga Amerika yang masih berada di Venezuela untuk segera meninggalkan negara itu.
Palladino mengingatkan para pengikut Presiden Nicolas Maduro untuk tidak melecehkan pemimpin yang didukung Amerika, Juan Guaido.
Surat kabar the New York Times, Kamis (14/3), mengutip Palladino sebagai mengatakan “kami meminta pertanggungjawaban penuh mantan presiden Maduro dan orang-orang di sekitarnya atas keselamatan dan kesejahteraan presiden sementara Juan Guaido dan keluarganya. Merupakan suatu kesalahan besar jika rezim Maduro yang tidak sah itu menangkap Juan Guaido.”
Amerika adalah salah satu dari 50 negara yang mendukung Juan Guaido, yang telah menyatakan dirinya sebagai “presiden sementara” setelah kekisruhan pemilu tahun lalu.
Presiden Nicolas Maduro masih tetap bertahan meskipun kini negaranya menghadapi kelangkaan pangan, air bersih dan listrik; dengan mengatakan bahwa ia adalah korban rencana kudeta Amerika. [em]