Semangat Natal Diharapkan Satukan Bangsa yang Terpolarisasi

Suasana kebaktian Natal di First Colony Church of Christ, Sugarland negara bagian Texas, Sabtu, 24 Desember 2016 (Foto: VOA/Vina)

Umat Kristen di AS, hari Minggu (25/12) merayakan Hari Natal yang pertama setelah pemilihan presiden yang dianggap memecah belah warga AS. Sebagian warga berharap kebersamaan dalam semangat Natal bisa membantu meningkatkan persatuan bangsa.

Lagu-lagu rohani dan puji-pujian memenuhi aula gereja First Colony Church of Christ di Sugarland, negara bagian Texas, Sabtu malam (24/12). Vina Mubtadi dan Adria Widyatmoko, melaporkan dari Houston, Texas.

Ratusan orang mengikuti kebaktian malam Natal untuk mengenang hari yang diyakini umat Kristen sebagai kelahiran Yesus Kristus.

Salah seorang di antaranya adalah Pauline Kim yang sudah menjadi anggota gereja ini selama 20 tahun. "Gereja ini telah menjadi sumber ketenangan, kepercayaan diri, dan telah memandu hidup saya," ujarnya.

Dalam kebaktian yang berlangsung selama satu jam, para jemaat menyalankan lilin serta memanjatkan doa. Mereka larut dalam kebersamaan Natal, seakan melupakan perbedaan yang mempolarisasi jutaan warga AS selama kampanye pemilihan presiden AS setahun ini.

Pendeta Senior Ronnie Norman, yang memimpin kebaktian itu, mengatakan kepada VOA, "Harapan saya, semangat Natal bisa mempengaruhi budaya kita, untuk menghapuskan kebencian dan generalisasi dan mengajak masyarakat untuk merangkul satu sama lain, dan saling menghormati demi kebaikan."

Don Payne, yang menghadiri kebaktian bersama puterinya menyampaikan sentimen senada. "Saya yakin, Natal bisa menyatukan masyarakat. Natal adalah tentang kasih sayang kepada Yesus Kristus, dan Dia bisa menyatukan umatnya. Jadi terlepas dari apapun yang terjadi, saya masih yakin semangat Natal bisa menyatukan masyarakat terlepas dari apapun yang terjadi tahun ini."

Dan itulah sebagian doa dan harapan yang mereka panjatkan di tengah semaraknya peringatan Natal kali ini. [aw/vm]