Semasa Pandemi Corona, Banyak Wartawan Ditindak Keras

Para aktivis melakukan aksi unjuk rasa menuntut pembebasan seorang wartawan di Caracas, Venezuela (foto: ilustrasi).

Menjelang Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei, para aktivis memperingatkan, pandemi virus corona membuat pemerintah di seluruh dunia menindak keras kemampuan wartawan melakukan tugas pada saat transparansi lebih penting dari sebelumnya.

Reporters Without Borders (RSF) bersama Human Rights Watch, Amnesty International dan banyak organisasi HAM lain mengimbau pemerintah agar menjaga keterbukaan dan melindungi kebebasan pers.

BACA JUGA: Wartawan Terancam Setelah 4 Jurnalis Dihukum Mati di Yaman

Korea Utara berada paling bawah dalam "Indeks Kebebasan Pers" RSF untuk tahun keempat berturut-turut. Media pemerintah Korea Utara melaporkan tidak ada kasus virus corona di negara itu. Para ilmuwan menyuarakan skeptisisme sementara negara tetangga Korea Utara: China dan Korea Selatan melaporkan adanya kasus.

Di seluruh dunia, kebebasan pers semakin terancam, ujar Rebecca Vincent dari RSF, yang menyusun indeks tahunan itu.[ka/ii]