Sebuah panel Senat AS telah menyetujui rancangan undang-undang yang akan memberi Kongres hak untuk mengadakan voting atas kesepakatan yang mungkin dicapai dengan Iran yang bertujuan untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir dengan imbalan keringanan sanksi.
RUU hasil kompromi itu disetujui dengan suara bulat hari Selasa (14/4) dan kini diajukan ke Senat. RUU yang diajukan oleh Senator Bob Corker itu mempersingkat waktu Kongres untuk meninjau kesepakatan dengan Iran dari hampir dua bulan menjadi 30 hari sebelum dapat diterima.
Senator Republik Bob Corker dari negara bagian Tennessee mengatakan, "Apa yang kita miliki saat ini adalah RUU yang memaksa pemerintah sebelum mereka mampu mencabut sanksi yang secara kolektif kita tetapkan yang memaksa Iran ke meja perundingan. RUU ini memaksa pemerintah melaporkan setiap rincian kepada kita jika nantinya ada kesepakatan final.”
Untuk meningkatkan dukungan bipartisan, para pendukung RUU itu membatalkan beberapa syarat: suatu ketentuan yang akan memaksa pemerintah untuk menyatakan dengan sebenarnya bahwa Iran belum pernah mendukung aksi terorisme terhadap Amerika atau warga Amerika di mana saja di dunia, dan ketentuan bahwa rezim Iran harus mengakui hak eksistensi Israel sebagai negara.
Para senator Republik menegosiasikan redaksi akhir RUU itu dengan senator Demokrat paling senior dalam panitia itu, Ben Cardin.
Senator Demokrat Ben Cardin dari negara bagian Maryland mengatakan, “Kami rasa kami telah benar-benar memperkuat posisi presiden dalam negosiasi. Kami ingin agar dia menegosiasikan perjanjian yang kuat dan kami ingin agar Kongres dan pemerintah lebih dekat dan berbicara dengan satu suara.”
RUU ini juga memastikan tidak akan ada pemungutan suara mengenai kesepakatan dengan Iran sebelum kesepakatan itu dicapai. Setelah voting dalam panel itu, senator Corker dan senator Cardin menyatakan harapan pemerintah akan menerima RUU bipartisan yang sebelumnya telah ditolak itu.
Namun, sebagian senator, umumnya dari Partai Republik, terus menolak setiap perjanjian dengan Iran.
Senator Republik Tom Cotton dari negara bagian Arkansas mengatakan, "RUU ini menempatkan Iran. sponsor terorisme paling jahat di dunia, di jalur menuju senjata nuklir. Apakah itu dalam hitungan bulan atau tahun, hasil dari kesepakatan dengan Iran tidak hanya berbahaya bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutu kita seperti Israel, tetapi juga bagi seluruh dunia.”
Pemerintah Israel menentang kesepakatan Amerika dengan Iran karena katanya membahayakan keamanannya. Namun banyak kalangan di Amerika percaya kesepakatan nuklir dengan Teheran akan membawa perdamaian di kawasan itu.
Senator Demokrat Diane Feinstein dari negara bagian California mengatakan, “Saya kira ini adalah kesempatannya. Kita harus membuat perubahan yang sangat serius dan baik di Timur Tengah, dan saya kita kesepakatan nuklir ini penting bagi keamanan Israel.”
Gedung Putih hari Selasa (14/4) mengisyaratkan akan menerima RUU hasil kompromi itu.