Senat AS Siap Lakukan Pemungutan Suara untuk Pilih Hakim Agung

Hakim Neil Gorsuch memberikan kesaksian di depan Komisi Senat AS di gedung Capitol Hill di Washington DC (foto: dok).

Senat pekan ini siap melakukan pemungutan suara untuk memilih calon hakim agung yang dinominasikan Presiden Donald Trump, yaitu hakim Neil Gorsuch.

Tentangan faksi Demokrat terhadap tokoh konservatif dan pakar hukum berusia 49 tahun itu kini memuncak. Tetapi pemimpin mayoritas Senat Mitch McConnell bertekad dengan satu atau lain cara, Gorsuch akan dikukuhkan dalam beberapa hari mendatang untuk mengisi kursi kesembilan di Mahkamah Agung yang kosong setelah meninggalnya hakim Antonin Scalia lebih dari satu tahun lalu. Scalia adalah seorang tokoh konservatif yang telah mengisi posisi itu selama tiga puluh tahun.

Panel Senat diperkirakan akan menyetujui Gorsuch hari Senin (3/4), dan mengirim keputusan itu ke forum lengkap Senat untuk dipertimbangkan, dimana selain 52 anggota faksi Republik ada tiga anggota faksi Demokrat yang sudah memberikan dukungan atas nominasi itu. Tetapi pertimbangan Senat atas nominasi itu akan menjadi pertempuran bipartisan yang sengit dan untuk selamanya akan menunjukkan bagaimana cara kerja majelis itu dan terus mengikis hubungan yang rapuh antara anggota dari faksi Republik dan Demokrat.

“Neil Gorsuch akan dikukuhkan pekan ini,” ujar McConnell pada NBC News hari Minggu (2/4).

“Bagaimana hal ini bisa terwujud benar-benar tergantung pada apa yang akan disampaikan teman-teman di faksi Demokrat,” tambahnya.

Sebagai partai mayoritas, anggota-anggota faksi Republik punya cukup suara untuk menyetujui nominasi Gorsuch dalam Komite Kehakiman Senat, walaupun seluruh anggota faksi Demokrat menentangnya.

Tiga senator faksi Demokrat yaitu Dianne Feinstein, Mark Warner dan Patrick Leahy hari Senin telah mengumumkan penolakan mereka terhadap Gorsuch, memulai konfrontasi terhadap faksi Republik. Demokrat mengatakan akan menggunakan prosedur yang disebut sebagai “filibuster” yang mensyaratkan 60 suara untuk memenangkan konfirmasi di Senat yang beranggotakan 100 kursi itu.

Faksi Republik menguasai Senat dengan 52 banding 48 kursi, tetapi jika faksi Demokrat bisa mengumpulkan 41 suara maka mereka bisa mempertahankan “filibuster”. Hingga saat ini 40 anggota faksi Demokrat sudah mengumumkan dukungan mereka atas “filibuster”, dan hanya beberapa anggota faksi Demokrat lagi yang belum menentukan apakah mereka akan melakukan hal ini atau justru mendukung Gorsuch.

Jika faksi Demokrat meraih cukup dukungan untuk memblokir pengukuhan itu dalam beberapa hari mendatang, faksi Republik diperkirakan akan secara unilateral mengubah aturan yang sudah berlaku sejak lama di Senat, yang mengijinkan pengukuhan oleh mayoritas sederhana. [em/ii]