Sebuah komisi di Senat Australia telah merekomendasikan untuk tidak hanya memasukkan TikTok, tetapi juga WeChat sebagai platform media sosial terlarang di negara itu.
Ketua Komisi Interferensi Asing melalui Media Sosial, James Paterson, seorang senator dari Victoria, mengatakan, Rabu (2/8), platform media sosial paling populer di China itu juga menawarkan risiko besar.
"Saya tidak menggunakan TikTok, saya tidak menggunakan WeChat. Alasannya adalah karena aplikasi-aplikasi itu menawarkan risiko spionase dan keamanan data yang tidak dapat diterima bagi saya sebagai anggota parlemen. Dan itulah mengapa pemerintah telah melarang TikTok dari semua perangkat pemerintah dan itu sebabnya komisi saya merekomendasikan untuk mengambil tindakan serupa terhadap WeChat.”
BACA JUGA: Australia Larang Aplikasi TikTok di Perangkat Milik PemerintahPaterson mengatakan bahwa rekomendasi tersebut akan membuat Australia menjadi target yang lebih sulit sewaktu dihadapkan pada risiko campur tangan asing yang serius.
Komisi itu juga merekomendasikan dalam sebuah laporan Selasa malam bahwa raksasa media sosial seperti Facebook dan Twitter harus menjadi lebih transparan atau dikenai denda.
Komisi tersebut dibentuk tahun lalu untuk memeriksa penggunaan media sosial yang melemahkan demokrasi dan nilai-nilai Australia, termasuk penyebaran misinformasi dan disinformasi.
Komisi tersebut menemukan bahwa China dan rezim-rezim otoriter lainnya terus menimbulkan risiko yang tidak dapat diterima melalui kampanye disinformasi online yang menarget platform-platform media social. Kampanye-kampanye disinformasi tersebut menyesatkan publik dan merusak kepercayaan terhadap lembaga-lembaga pemerintahan. [ab/uh]