Senat AS mengukuhkan Samantha Power, mantan wartawan berusia 43 tahun, untuk menjadi duta besar Amerika untuk PBB.
Senat Amerika telah mengukuhkan calon pilihan Presiden Barack Obama untuk menjadi duta besar Amerika untuk PBB, dengan menyetujui penggalak HAM Samantha Power dengan suara 87-10.
Power, mantan wartawan berusia 43 tahun dan staf ahli Dewan Keamanan Nasional, oleh Robert Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, hari Kamis digambarkan sebagai “pembela HAM yang gigih.”
Power memenangkan salah satu penghargaan tertinggi jurnalisme – Pulitzer Prize 2003 – untuk buku yang menjelaskan apa yang disebutnya tanggapan malu-malu Amerika atas berbagai krisis HAM, termasuk pembantaian di Rwanda dan Bosnia pada 1990-an.
Samantha Power baru-baru ini menyebut kegagalan PBB menghentikan pembunuhan meluas dalam perang saudara di Suriah sebagai “aib yang akan dihakimi dengan keras oleh sejarah.”
Sebuah pernyataan Gedung Putih hari Kamis menyebut Power sebagai “pendukung gigih hak-hak universal” dan salah seorang pemikir terkemuka kebijakan luar negeri Amerika.
Power, mantan wartawan berusia 43 tahun dan staf ahli Dewan Keamanan Nasional, oleh Robert Menendez, ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, hari Kamis digambarkan sebagai “pembela HAM yang gigih.”
Power memenangkan salah satu penghargaan tertinggi jurnalisme – Pulitzer Prize 2003 – untuk buku yang menjelaskan apa yang disebutnya tanggapan malu-malu Amerika atas berbagai krisis HAM, termasuk pembantaian di Rwanda dan Bosnia pada 1990-an.
Samantha Power baru-baru ini menyebut kegagalan PBB menghentikan pembunuhan meluas dalam perang saudara di Suriah sebagai “aib yang akan dihakimi dengan keras oleh sejarah.”
Sebuah pernyataan Gedung Putih hari Kamis menyebut Power sebagai “pendukung gigih hak-hak universal” dan salah seorang pemikir terkemuka kebijakan luar negeri Amerika.