Susan Collins, senator dari Partai Republik mewakili negara bagian Maine menyatakan keprihatinan mengenai komentar Dubes AS Susan Rice soal serangan di Benghazi, Libya.
Seorang senator Amerika mengatakan ia tidak mendukung Susan Rice, duta besar Amerika untuk PBB menjadi Menteri Luar Negeri tanpa penjelasan lebih banyak mengenai keterangannya semula mengenai serangan mematikan di konsulat Amerika di Benghazi, Libya.
Susan Collins, senator dari Partai Republik mewakili negara bagian Maine menyatakan keprihatinan mengenai komentar Rice dalam serangan Benghazi itu setelah pertemuan tertutup hari Rabu di Washington. Ia mengatakan Rice memutuskan untuk memainkan “apa yang sebenarnya adalah peran politik, pada puncak pemilihan presiden” dengan tampil dalam program bincang-bincang di televisi Amerika mewakili sikap pemerintahan Obama.
Collins yang dikenal atas pandangannya yang moderat dianggap krusial bagi harapan Gedung Putih untuk membuat Rice dikukuhkan sebagai menteri luar negeri.
Beberapa hari setelah serangan 11 September 2012 di konsulat itu, Rice mengatakan penilaian awal intelijen mengacu pada demonstrasi “spontan” yang di provokasi oleh sebuah video anti Islam. Ia mengatakan demonstrasi itu mengundang perhatian militan yang bersenjata berat.
Rice mengatakan keterangannya itu “merupakan penilaiannya yang terbaik” bahwa serangan itu tidak direncanakan sebelumnya.
Pejabat-pejabat intelijen Amerika kemudian mengatakan kepada Kongres pemerintahan Obama mengetahui beberapa hari sebelum pernyataan Rice bahwa serangan itu merupakan serangan teroris.
Susan Collins, senator dari Partai Republik mewakili negara bagian Maine menyatakan keprihatinan mengenai komentar Rice dalam serangan Benghazi itu setelah pertemuan tertutup hari Rabu di Washington. Ia mengatakan Rice memutuskan untuk memainkan “apa yang sebenarnya adalah peran politik, pada puncak pemilihan presiden” dengan tampil dalam program bincang-bincang di televisi Amerika mewakili sikap pemerintahan Obama.
Collins yang dikenal atas pandangannya yang moderat dianggap krusial bagi harapan Gedung Putih untuk membuat Rice dikukuhkan sebagai menteri luar negeri.
Beberapa hari setelah serangan 11 September 2012 di konsulat itu, Rice mengatakan penilaian awal intelijen mengacu pada demonstrasi “spontan” yang di provokasi oleh sebuah video anti Islam. Ia mengatakan demonstrasi itu mengundang perhatian militan yang bersenjata berat.
Rice mengatakan keterangannya itu “merupakan penilaiannya yang terbaik” bahwa serangan itu tidak direncanakan sebelumnya.
Pejabat-pejabat intelijen Amerika kemudian mengatakan kepada Kongres pemerintahan Obama mengetahui beberapa hari sebelum pernyataan Rice bahwa serangan itu merupakan serangan teroris.