Seniman Amerika Padukan Matematika dengan Seni

Ilmu matematika ternyata bisa digunakan untuk merancang dan menciptakan karya-karya seni seperti pahatan ciptaan Helaman Ferguson (foto: Dok).

Bagi sebagian seniman di Amerika, matematika mengilhami dan menjadi fokus dari karya-karya seni mereka.
Peresmian patung baru di Universitas Stone Brook dekat kota New York, disambut gembira. Pahatan Umbilic Torus SC adalah ciptaan Helaman Ferguson. Karya itu diciptakan Ferguson di studionya di Baltimore.

Seperti semua karya Ferguson, patung-patung itu diilhami oleh sebuah rumus matematika.

“Ini adalah uraian dari sebuah struktur matematika yang disebut fiber bundle. Ini bukan sekedar terkait makna patungnya, tetapi juga meliputi proses penciptaannya,” paparnya.

Patung itu dilapisi garis berombak di atasnya, disebut kurva permukaan, yang membentuk sebuah garis tidak terputus dari satu segmen ke segmen berikutnya.

“Seperti yang kita lihat di sini, ini adalah awal dari kurva permukaan berlanjut terus…,” paparnya lagi.

Ferguson bergelar doktor ilmu matematik. Ia menggunakan komputer untuk merancang patungnya yang terdiri dari 144 keping.

“Ini suatu rangkaian yang membentuk lengkungan. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh manusia,” ujarnya.

Sebagai pengganti palu dan pahat ia memakai robot untuk memahat bongkahan batu pasir yang kemudian dilapisi perunggu.

Ferguson menjadi pembicara utama tahun ini pada Bridges Conference yang menekankan hubungan antara matematika dengan seni. Sekitar 300 orang dari 30 negara menghadiri pertemuan tahunan di Universitas Towson di Baltimore.

Seorang mahaguru ilmu matematika di Universitas itu, Reza Sarhangi, membentuk Bridges Organization hampir 15 tahun lalu. Ia menuturkan,
“Mata pelajaran itu sangat abstrak, matematika, dan baik untuk mampu mengaitkan disiplin ilmu lain agar membuat lebih beraneka-ragam,”

Acara tahun ini menampilkan 150 karya seni dari 90 seniman. Mereka semua memakai matematika untuk merancang dan menciptakan karya-karya mereka.

“Memang benar bahwa matematika bisa dipakai dalam banyak hal, teknik, dan ilmu komputer. Itu hanya salah satu aspeknya. Matematika itu juga indah,” ujar Sarhangi lagi.

Itu adalah perasaan yang dirasakan oleh Helaman Ferguson. Karya pahatnya mencerminkan keindahan yang mengingatkan bahwa matematika tidak terbatas pada angka saja.