Pebasket Amerika keturunan Taiwan, Jeremy Lin, awal bulan ini bergabung dengan klub Houston Rockets setelah menandatangani kontrak 25,1 juta dolar.
Pebasket Amerika keturunan Taiwan, Jeremy Lin, yang menjadi sensasi musim lalu saat bergabung dengan klub NBA New York Knicks, kini bergabung dengan klub Houston Rockets.
Lin telah menandatangani kontrak 25,1 juta dolar dengan klub Rockets awal bulan ini, namun berdasarkan peraturan NBA, Knicks diberi kesempatan untuk menawarkan Lin kontrak serupa. Knicks membiarkan tenggat waktu itu lewat pada Selasa tengah malam (17/7) tanpa menawarkan kontrak baru kepada Lin.
Melalui akun Twitternya, Lin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Knicks dan penggemar timnya karena saat bersama klub itu merupakan momen terbaik dalam hidupnya.
Pebasket 23 tahun lulusan Universitas Harvard ini sebelumnya tidak dikenal dan hanya menjadi pemain cadangan. Awalnya Lin menjadi point guard, namun kemudian berhasil membangkitkan tim yang sedang kesulitan itu memenangkan tujuh pertandingan dengan permainannya yang mengagumkan.
Jeremy Lin yang menggemparkan kota New York dan NBA, begitu dikagumi banyak orang sehingga muncul istilah “Linsanity”.
Namun awal karirnya yang mencengangkan, diikuti penampilannya yang kurang memuaskan saat berhadapan dengan tim-tim yang memiliki pertahanan lebih baik. Lin sempat mengalami cedera lutut yang membutuhkan operasi, sehingga mengakhiri aksinya sebelum musim pertandingan berakhir.
Lin diajak bergabung oleh Knicks awal musim pertandingan setelah ia dikeluarkan oleh Rockets. Dalam akun Twitternya, Lin mengatakan, ia sangat senang dan merasa terhormat bergabung kembali dengan klub tersebut.
Rockets meraih popularitas yang besar di Tiongkok saat Houston memasukan bintang bola basket Yao Ming sebagai pemain pada tahun 2002. Ming pensiun tahun lalu setelah mengalami banyak cedera.
Lin telah menandatangani kontrak 25,1 juta dolar dengan klub Rockets awal bulan ini, namun berdasarkan peraturan NBA, Knicks diberi kesempatan untuk menawarkan Lin kontrak serupa. Knicks membiarkan tenggat waktu itu lewat pada Selasa tengah malam (17/7) tanpa menawarkan kontrak baru kepada Lin.
Melalui akun Twitternya, Lin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Knicks dan penggemar timnya karena saat bersama klub itu merupakan momen terbaik dalam hidupnya.
Pebasket 23 tahun lulusan Universitas Harvard ini sebelumnya tidak dikenal dan hanya menjadi pemain cadangan. Awalnya Lin menjadi point guard, namun kemudian berhasil membangkitkan tim yang sedang kesulitan itu memenangkan tujuh pertandingan dengan permainannya yang mengagumkan.
Jeremy Lin yang menggemparkan kota New York dan NBA, begitu dikagumi banyak orang sehingga muncul istilah “Linsanity”.
Namun awal karirnya yang mencengangkan, diikuti penampilannya yang kurang memuaskan saat berhadapan dengan tim-tim yang memiliki pertahanan lebih baik. Lin sempat mengalami cedera lutut yang membutuhkan operasi, sehingga mengakhiri aksinya sebelum musim pertandingan berakhir.
Lin diajak bergabung oleh Knicks awal musim pertandingan setelah ia dikeluarkan oleh Rockets. Dalam akun Twitternya, Lin mengatakan, ia sangat senang dan merasa terhormat bergabung kembali dengan klub tersebut.
Rockets meraih popularitas yang besar di Tiongkok saat Houston memasukan bintang bola basket Yao Ming sebagai pemain pada tahun 2002. Ming pensiun tahun lalu setelah mengalami banyak cedera.