Seorang kolonel militer Austria yang pensiun baru-baru ini dicurigai telah menjadi mata-mata Rusia selama beberapa dekade.
Berbicara kepada wartawan hari Jumat (9/11) di Wina, Kanselir Austria Sebastian Kurz mengatakan kolonel tersebut kemungkinan mulai menjadi mata-mata dinas intelijen Rusia pada tahun 1990-an dan melakukannya hingga tahun 2018.
Kurz mengatakan bahwa jika ini benar, baik di Belanda ataupun di Austria, hal tersebut tidak dapat memperbaiki hubungan antara Uni Eropa dan Rusia.
Pernyataannya itu mengacu pada pengusiran empat agen Rusia oleh Belanda pada April lalu karena mereka diduga merencanakan peretasan di Den Haag, di Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
Berbicara pada konferensi pers itu, Menteri Pertahanan Austria Mario Kunasek mengemukakan bahwa kasus ini terungkap beberapa pekan silam berkat informasi dari badan intelijen negara Eropa lainnya.
Menteri Luar Negeri Austria, Karin Kneissl, telah memanggil Kuasa Usaha Rusia terkait masalah tersebut dan membatalkan lawatannya ke Rusia.
Sebagaimana yang diberitakan media Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar Austria hari Jumat setelah Wina menuntut penjelasan mengenai dugaan aktivitas spionase tersebut. [uh]