Seorang Musisi Afrika Selatan Bermain Gitar Saat Jalani Bedah Otak

Seorang wanita terbaring di meja operasi selama pembedahan otak di National Neurology Institute di Budapest, Hungaria, 15 Desember 2012 (foto: Reuters/Bernadett Szabo)

Tempurung kepalanya masih menganga, saat seorang musisi asal Afrika Selatan yang menderita tumor otak memainkan beberapa nada pada gitarnya saat operasi berlangsung untuk mengangkat tumor otaknya. Operasi berakhir sukses.

Permainan gitar Musa Manzini membantu membimbing tim medis dalam melakukan tindakan yang menuntut kehati-hatian seraya menjaga jalur susunan syaraf, ujar Dr. Rohen Harrichandparsad, salah satu dokter ahli bedah syaraf.

“Tindakan ini meningkatkan peluang keselamatan untuk kami, karena kami dapat menerima masukan langsung saat kami melakukan pembedahan,” ujar Harrichandparsad, Sabtu (22/12), dalam wawancara via telepon dengan The Associated Press.

Prosedur itu bukan hal tak lazim. Sebelumnya ada beberapa kasus di negara-negara lain dimana musisi memainkan alat musik atau bernyanyi dalam pembedahan serupa. Tujuannya adalah untuk menguji Manzini dalam “kemampuan untuk memainkan musik,” yang membutuhkan interaksi yang rumit dari susunan syaraf di otak, ujar dokter.

Manzini diberi sebuah gitar menjelang akhir prosedur pembedahan yang membutuhkan waktu berjam-jam, sambil para dokter memeriksa semuanya berjalan sesuai dengan rencana.

“Ini dia, mainkan gitarnya,” ujar seorang anggota tim saat pasien mulai memainkan gitarnya.

Berawal dengan perlahan, Manzini memainkan serangkaian nada dan perlahan-lahan terangkai menjadi sebuah irama, ditemani oleh monitor yang berkedap-kedip.

Dalam tindakan dimana “tempurung kepala dibuka dalam kondisi pasien terjaga,” sejumlah dokter menstimulasi bagian otak dengan arus listrik sedang sebagai cara untuk menguji dan memetakan daerah-daerah yang mengendalikan fungsi-fungsi vital seperti gerakan anggota tubuh dan kemampuan berbicara. Misalnya, bila pasien susah payah berbicara saat arus listrik diberikan pada bagian otak tertentu, para dokter tahu bahwa mereka harus melindungi bagian itu saat mengangkat tumor.

Walau pun seolah-olah pasien terjaga selama prosedur dilakukan, pasien diberikan obat untuk membuat mereka mengantuk selama pelaksanaan tindakan yang membutuhkan waktu lama.

Pada 2015, seorang musisi memainkan saksofon saat menjalani bedah otak di Spanyol. Seorang penyanyi opera bernyanyi saat menjalankan bedah otak di Belanda pada 2014.

Dr. Basil Enicker, salah satu pakar bedah syaraf yang ikut mengoperasi Manzini, menyatakan 90 persen dari tumor otak yang ada berhasil diangkat dan musisi tersebut telah kembali ke rumahnya dekat Durban dan dalam kondisi baik.

“Tujuan utama kami adalah untuk memastikan kami melakukan yang terbaik untuk kepentingan pasien kami,” ujar Enicker.

Ia mengatakan respon dari publik terhadap berita ini sangat positif.

“Sebuah kejutan yang menyenangkan bagi kami,” ujarnya. [ww/ft]