Kaum separatis di Kashmir yang dikuasai India menyerukan penutupan kegiatan usaha hari Senin (2/4) di negara bagian yang dipertentangkan itu untuk memrotes bentrokan maut dengan pasukan keamanan sehari sebelumnya yang menewaskan 13 orang pemberontak, 4 warga sipil, dan 3 tentara.
Pengamanan telah ditingkatkan di daerah itu menjelang yang diperkirakan peningkatan bentrokan.
Sekolah-sekolah dan kegiatan usaha ditutup.
Kashmir telah menjadi pusat pertentangan maut antara India dan tetangganya Pakistan sejak berakhirnya kekuasaan penjajahan Inggris tahun 1947. Daerah Himalaya yang berpenduduk mayoritas Muslim itu terbagi dua antara kedua negara yang bersaingan dan bersenjata nuklir itu, tetapi keduanya mengklaim seluruh Kashmir.
Pemberontak Kashmir telah memerangi pasukan India selama puluhan tahun, dan menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. [gp]