Pemimpin Minoritas di DPR Amerika Kevin McCarthy, hari Selasa (4/5), mengatakan ada keprihatinan mendalam di kalangan para anggota faksi Republik dengan kemampuan Liz Cheney memimpin kaukus Partai Republik ketika dia terus mengkritisi mantan Presiden Donald Trump yang mendukung serangan ke gedung Kongres 6 Januari lalu.
“Saya mendengar dari anggota-anggota yang prihatin dengan kemampuannya melaksanakan tugas sebagai ketua konferensi, untuk melaksanakan pesan” mendukung Partai Republik memenangkan kendali di DPR tahun depan, demikian kata McCarthy kepada Fox News Channel.
“Kita semua perlu bekerja sebagai satu kesatuan kalau ingin meraih kembali mayoritas,” katanya. “Ingat status mayoritas itu tidak diberi begitu saja, itu harus diperjuangkan.”
BACA JUGA: Trump: Kekalahan dalam Pilpres 2020 adalah “Kebohongan Besar”Komentar McCarthy ini datang sementara Cheney, pemimpin Partai Republik urutan ke-3 di DPR dan putri mantan Wapres Dick Cheney, meneruskan rangkaian serangannya terhadap Trump sehubungan perannya dalam serangan berdarah ke gedung Kongres, ketika para anggota DPR sedang melakukan sertifikasi kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden.
Dalam pertemuan tahunan kelompok konservatif American Enterprise Institute di Sea Island, Georgia, Selasa (3/5), Cheney mengatakan klaim bohong Trump bahwa ia telah dicurangi, dan bahwa ia telah memenangkan pemilihan presiden merupakan “racun dalam pembuluh darah demokrasi kita.”
Anggota DPR berusia 54 tahun itu menuduh Trump menghasut ratusan pendukungnya untuk mengkonfrontir para anggota DPR ketika mereka sedang meratifikasi kemenangan Biden, dan dia menggambarkan perilaku itu sebagai serangan terhadap peralihan kekuasaan secara damai dari satu presiden ke presiden berikutnya.
“Tidak mungkin kita mencuci bersih apa yang terjadi pada 6 Januari atau menyebarluaskan kebohongan Trump,” katanya. “Hal itu merupakan ancaman terhadap demokrasi. Apa yang dilakukannya pada 6 Januari adalah suatu tindakan yang melewati batas.” [jm/em]