Serangan Atas Konvoi Bantuan Lumpuhkan Gencatan Senjata di Suriah

Warga Suriah menunggu konvoi bantuan di kota Madaya, Suriah. (Foto: Dok)

Menteri Luar Negeri AS mengatakan, hanya Amerika dan Rusia, yang mengusahakan penghentian permusuhan di Suriah, yang bisa menyatakan bahwa gencatan senjata berakhir.

Sebuah pukulan besar bagi perdamaian di Suriah terjadi hari Senin (19/9) ketika truk-truk bantuan yang berusaha mencapai kota Aleppo yang terkepung, dihantam oleh serangan udara.

Serangan itu hampir pasti telah melumpuhkan gencatan senjata yang dirundingkan Amerika Serikat dan Rusia dan telah berlangsung selama seminggu, menurut para pengamat.

"Kami tidak tahu apakah gencatan senjata itu bisa diselamatkan," kata seorang pejabat senior Amerika kepada para wartawan Senin malam.

"Saya minta pada semua pihak dalam konflik untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi para petugas kemanusiaan, warga sipil dan prasarana sipil seperti yang diwajibkan oleh undang-undang kemanusiaan internasional," kata Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Kemanusiaan, Stephen O'Brien.

Sebelumnya hari Senin, militer Suriah menyatakan gencatan senjata telah berakhir dan menyalahkan pemberontak yang didukung Amerika, dengan mengatakan bahwa mereka telah berulang-ulang melanggarnya.

Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry mengatakan, hanya Amerika dan Rusia, yang mengusahakan penghentian permusuhan di Suriah, yang bisa menyatakan bahwa gencatan senjata berakhir, bukan Suriah. [sp/isa]