Serangan Bom Rusia Menarget Kyiv

Seorang prajurit Angkatan Darat Ukraina memeriksa pecahan pesawat yang jatuh di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. (Foto: AP)

Suara ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina pada Jumat (25/2) pagi, hari kedua invasi skala penuh Rusia terhadap negara tetangganya itu.

The New York Times melaporkan telah memverifikasi video ledakan-ledakan yang menunjukkan “puing-puing berapi” yang jatuh di Kyiv. The Times juga menyatakan video itu “tampaknya memperlihatkan sedikitnya dua misil permukaan-ke-udara ditembakkan di dekat Kyiv sebelum ledakan.”

Suara sirene juga terdengar di kota bagian barat Ukraina, Lviv, tidak jauh dari perbatasan Polandia, di mana banyak kedutaan besar negara asing direlokasi untuk sementara.

BACA JUGA: Tentara Rusia Makin Dekati Kyiv, Presiden Ukraina Mohon Bantuan

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pada Kamis (24/2) malam mengatakan bahwa pasukan Rusia, yang masuk dari Belarus, telah bergerak hingga jarak 32 kilometer dari Kyiv.

Di bagian utara Ukraina, pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl hari Kamis. “Ini adalah pernyataan perang terhadap seluruh Eropa,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Chernobyl adalah lokasi ledakan PLTN terburuk di dunia. Chernobyl dan daerah sekitarnya masih tidak dapat dihuni sejak bencana 1986.

Para demonstran antiperang berunjuk rasa di seantero Rusia, termasuk di Moskow dan St. Peterburg, Kamis (24/2). Para pejabat menyatakan sedikitnya 1.700 orang ditangkap.

BACA JUGA: ‘Hujan’ Sanksi Diprediksi akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Presiden AS Joe Biden memberlakukan sanksi-sanksi tambahan terhadap Rusia hari Kamis, beberapa jam setelah invasi.

“(Presiden Rusia Vladimir) Putin adalah agresor,” kata Biden di Gedung Putih setelah pertemuan virtual dengan para pemimpin negara-negara G-7 dan NATO, Kamis (24/2). “Putin memilih perang ini, dan kini ia dan negaranya akan memikul konsekuensinya.”

Sanksi-sanksi baru AS menarget sektor perbankan, oligarki dan teknologi tinggi Rusia serta mencakup pengendalian ekspor. Biden mengatakan langkah-langkah ini akan “menekan akses Rusia ke keuangan dan teknologi untuk sektor-sektor strategis terhadap ekonominya dan mengurangi kapasitas industrinya untuk bertahun-tahun mendatang.”

Seorang prajurit Ukraina di Kyiv, Ukraina, Jumat, 25 Februari 2022. (Foto: AP)

Sekutu-sekutu NATO, termasuk Inggris dan Uni Eropa, juga menjatuhkan sanksi-sanksi tambahan pada Kamis (24/2).

Efeknya hampir segera dirasakan di pasar global, di mana harga saham turun dan harga komoditi melonjak. Biden mengakui bahwa rakyat Amerika akan menghadapi kenaikan harga BBM.

Namun Biden mengatakan, “Agresi ini bukannya tidak dapat diselesaikan. Amerika mendukung kebebasan. Inilah kami.”

Ia menegur Putin karena menyatakan dalam beberapa pekan ini bahwa ia tertarik untuk berunding dengan AS dan sekutu-sekutunya mengenai kekhawatiran keamanannya.

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: via Reuters)

Putin berulang kali mengatakan aliansi militer NATO yang dipimpin AS, yang dibentuk setelah perang Dunia II, merupakan ancaman bagi Rusia dan meminta agar Rusia dilarang bergabung dengan aliansi itu.

“Ini bukan mengenai keamanan,” kata Biden. “Ini mengenai agresi terbuka, tentang hasrat Putin bagi imperium.”

Sekarang, lanjut Biden, “Putin akan menjadi paria di panggung dunia.”

Namun Zelenskyy pada Jumat (25/2) mengatakan bahwa jelas sanksi-sanksi tidak akan menggoyahkan keputusan Rusia untuk menyerang Ukraina. [uh/ab]