Serangan Bunuh Diri dan Bom Tewaskan 45 Orang Lebih di Afghanistan

A fisherman carries his net after making it safely back to shore in the fishing village after a strong winds from Typhoon Haiyan battered Bayog town in Los Banos, Laguna city, south of Manila, Nov. 8, 2013. 

Sekurang-kurangnya 45 orang tewas oleh serangan bunuh diri dan bom motor di Afghanistan.
Para penyerang bunuh diri dan bom dengan pengendali jarak jauh telah menewaskan sekurangnya 45 orang di Afghanistan.

Pihak berwenang Afghanistan mengatakan 36 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri yang terkoordinasi hari Selasa di kota Zaranj, ibukota provinsi Nimroz, Afghanistan barat daya yang biasanya damai.

Tujuh puluh orang lebih cedera. Para pejabat mengatakan sebagian besar korban adalah warga sipil. Pasukan keamanan juga termasuk diantara yang tewas.

Polisi mengatakan sekurangnya tiga penyerang bunuh diri melancarkan serangan di bagian-bagian lain Zaranj termasuk pasar yang ramai. Pasukan keamanan menahan tiga penyerang lainnya, menembak dan menewaskan lima orang sebelum mereka berhasil meledakkan bahan peledak mereka.

Dalam sebuah serangan terpisah, polisi mengatakan bom yang dipasang pada sepeda motor meledak di provinsi Kunduz, Afghanistan utara menewaskan sekurangnya sembilan orang. 25 orang lebih cedera dalam ledakan itu di dekat pasar yang ramai.
Menurut para pejabat, militan menyergap tentara hari Selasa di Ghaljo, wilayah kesukuan Orakzai. Sekurang-kurangnya dua orang tentara tewas dan 16 lainnya cedera.

Tentara Pakistan telah melancarkan operasi terhadap militan terkait Taliban di kawasan itu. Hari Minggu, pesawat-pesawat jet tempur membom beberapa persembunyian militan di Orakzai, menewaskan sedikitnya 10 tersangka militan.

Di seberang perbatasan, para pejabat Afghanistan mengatakan sebuah pos keamanan ditembaki dari Pakistan Selasa (14/8). Kepala polisi perbatasan Edris Momand mengatakan, satu orang tewas dan 5 lainnya cedera.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan Afghanistan, dengan kedua negara saling menuduh yang lain tidak berbuat cukup banyak untuk memerangi militan di perbatasan.