Serangan Bunuh Diri di Afghanistan, Tiga Tentara NATO Tewas

Jenderal John Nicholson, pemimpin misi Amerika di Afghanistan, berbicara kepada wartawan, 14 Maret 2018, di pangkalan udara Bagram, sebelah utara Kabul, Afghanistan. (Foto: dok.)

Misi “Resolute Support” NATO di Afghanistan hari Minggu (5/8) mengumumkan tiga tentaranya tewas ketika seorang pembom bunuh diri menyerang patroli gabungan dengan pasukan lokal.

Seorang personil Amerika dan dua tentara Afghanistan juga luka-luka dalam serangan itu.

"Saya sampaikan doa dan belasungkawa kepada 41 negara yang tergabung dalam misi "Resolute Support," keluarga dan sahabat personil yang tewas dan luka-luka, juga keluarga sahabat kami di Afghanistan yang luka-luka," ujar Jendral Angkatan Darat Amerika John Nicholson, yang memimpin misi non-tempur dan pasukan Amerika di Afghanistan.

Misi "Resolute Support" menjelaskan bahwa pihaknya tidak akan mengumumkan kewarganegaraan korban karena akan disampaikan oleh otorita negara yang bersangkutan.

"Pengorbanan mereka akan terpatri dalam hati dan sejarah, dan semakin memperkuat tekad kita,” tambah Nicholson.

Misi NATO tidak menjelaskan dimana serangan itu terjadi. Namun beberapa jam sebelum pengumuman NATO itu, Taliban mengklaim telah melakukan “ledakan taktis” terhadap konvoi militer Amerika di propinsi Parwan, yang terletak hampir 60 kilometer utara ibukota Kabul.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim serangan itu menewaskan atau melukai delapan tentara Amerika, meskipun klaim itu kerap dibesar-besarkan.

Dalam perkembangan lainnya, ISIS telah mengklaim tanggungjawab terhadap serangan bom bunuh diri di sebuah mesjid Syiah di bagian timur propinsi Paktia, Afghanistan. Polisi dan petugas rumah sakit mengatakan serangan itu menewaskan 35 jemaah dan melukai lebih dari 90 lainnya. [em]