Sejumlah serangan termasuk ledakan bom mobil di Baghdad dan serangan bom di sebuah pasar menewaskan paling sedikit 66 orang di Irak, Minggu (27/10).
Laporan-laporan dari Irak mengatakan sejumlah serangan termasuk ledakan bom mobil di Baghdad dan serangan bom di sebuah pasar serta serangan bunuh diri, menurut Associated Press, menewaskan paling sedikit 66 orang dan melukai puluhan lainnya dalam gelombang kekerasan yang melanda Irak.
Helikopter-helikopter pemerintah Irak terbang rendah di udara Baghdad setelah serentetan ledakan mengguncang bagian-bagian kota itu hari Minggu (27/10). Asap hitam tebal tampak membubung tinggi setelah ledakan itu.
Salah satu ledakan maut paling dahsyat menghantam sebuah terminal bus di kota Baquba. Para saksi mengatakan beberapa ledakan menyebabkan orang-orang berlarian mencari perlindungan dan pecahan-pecahan bom bertebaran ke semua arah.
Seorang pemilik toko yang tinggal di dekat tempat itu menggambarkan kepanikan yang terjadi. Katanya ia melihat para penumpang bus berlarian meninggalkan stasiun bus dan bertanya-tanya bagaimana mungkin meledakkan bom di tempat semacam itu. Ia mengatakan para teroris dengan sengaja menarget tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul. Orang-orang sipil katanya, menderita akibat ledakan itu.
Pemboman lain menghantam pasar-pasar yang ramai terutama di daerah-daerah Syi’ah di Ibukota Irak. Ledakan lain merusak daerah tempat parkir di depan gedung pengadilan.
Seorang perempuan yang bekerja di kantor itu menjelaskan apa yang terjadi. Menurutnya, sebuah bom mobil meledak di luar gedung ketika seorang hakim sedang memimpin sidang, menghancurkan sejumlah kendaraan, termasuk mobilnya sendiri.
Televisi pemerintah Irak melaporkan jumlah korban yang lebih sedikit akibat serangan itu dibanding laporan sebagian besar saluran televisi Arab dan Irak. Kantor Berita Sky News Arabia mengatakan Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Sa’ad Ma’an mengatakan korban jiwa di Baghdad 32 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Di Kota Mosul di utara, sebuah ledakan bom mobil yang ditujukan pada tentara menewaskan paling sedikit 12 orang, termasuk warga sipil.
Khattar Abou Diab, Dosen ilmu politik di Universitas Paris mengatakan, konflik di negara tetangga Irak, Suriah menyebar kekerasan ke Irak, sedang tokoh-tokoh Sunni dan Syi’ah di kedua negara meningkatkan perjuangan pahit mereka yang sudah berlangsung lama .
Abou Diab mengatakan konflik antara golongan Sunni dan Syi’ah, yang telah terjadi pada zaman permulaan Islam dan dimulai di kota Karbala, telah kembali melanda Irak sewaktu perang di Suriah semakin menjalar dan berkobar.
Katanya perbatasan kehilangan arti pentingnya ketika militan Sunni menyerang sasaran-sasaran di kedua negara dan milisi Syi’ah dari Irak membantu rezim Assad di Suriah.
Helikopter-helikopter pemerintah Irak terbang rendah di udara Baghdad setelah serentetan ledakan mengguncang bagian-bagian kota itu hari Minggu (27/10). Asap hitam tebal tampak membubung tinggi setelah ledakan itu.
Salah satu ledakan maut paling dahsyat menghantam sebuah terminal bus di kota Baquba. Para saksi mengatakan beberapa ledakan menyebabkan orang-orang berlarian mencari perlindungan dan pecahan-pecahan bom bertebaran ke semua arah.
Seorang pemilik toko yang tinggal di dekat tempat itu menggambarkan kepanikan yang terjadi. Katanya ia melihat para penumpang bus berlarian meninggalkan stasiun bus dan bertanya-tanya bagaimana mungkin meledakkan bom di tempat semacam itu. Ia mengatakan para teroris dengan sengaja menarget tempat-tempat di mana banyak orang berkumpul. Orang-orang sipil katanya, menderita akibat ledakan itu.
Pemboman lain menghantam pasar-pasar yang ramai terutama di daerah-daerah Syi’ah di Ibukota Irak. Ledakan lain merusak daerah tempat parkir di depan gedung pengadilan.
Seorang perempuan yang bekerja di kantor itu menjelaskan apa yang terjadi. Menurutnya, sebuah bom mobil meledak di luar gedung ketika seorang hakim sedang memimpin sidang, menghancurkan sejumlah kendaraan, termasuk mobilnya sendiri.
Televisi pemerintah Irak melaporkan jumlah korban yang lebih sedikit akibat serangan itu dibanding laporan sebagian besar saluran televisi Arab dan Irak. Kantor Berita Sky News Arabia mengatakan Jurubicara Kementerian Dalam Negeri Sa’ad Ma’an mengatakan korban jiwa di Baghdad 32 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
Di Kota Mosul di utara, sebuah ledakan bom mobil yang ditujukan pada tentara menewaskan paling sedikit 12 orang, termasuk warga sipil.
Khattar Abou Diab, Dosen ilmu politik di Universitas Paris mengatakan, konflik di negara tetangga Irak, Suriah menyebar kekerasan ke Irak, sedang tokoh-tokoh Sunni dan Syi’ah di kedua negara meningkatkan perjuangan pahit mereka yang sudah berlangsung lama .
Abou Diab mengatakan konflik antara golongan Sunni dan Syi’ah, yang telah terjadi pada zaman permulaan Islam dan dimulai di kota Karbala, telah kembali melanda Irak sewaktu perang di Suriah semakin menjalar dan berkobar.
Katanya perbatasan kehilangan arti pentingnya ketika militan Sunni menyerang sasaran-sasaran di kedua negara dan milisi Syi’ah dari Irak membantu rezim Assad di Suriah.