Serangan Udara Israel Tewaskan Seorang Tentara Suriah

Tentara Israel siaga di dekat kota Katzrin, Dataran Tinggi Golan (19/3).

Serangan udara Israel terhadap posisi militer Suriah di Dataran Tinggi Golan hari Rabu (19/3) menewaskan seorang tentara dan melukai tujuh lainnya.
Serangan udara Israel terhadap posisi militer Suriah di Dataran Tinggi Golan menewaskan seorang tentara dan melukai tujuh lainnya dalam eskalasi kekerasan yang paling serius antara kedua negara bertetangga itu sejak perang sipil Suriah pecah tiga tahun lalu.

Militer Suriah mengukuhkan korban serangan tersebut, yang terjadi sebagai tanggapan atas serangan Selasa terhadap pasukan Israel yang berada di seberang garis gencatan senjata Israel-Suriah di Golan. Kedua belah pihak mengeluarkan peringatan keras setelah insiden itu.

Pejabat militer Israel mengatakan sasaran Rabu termasuk fasilitas pelatihan militer, markas militer dan unit-unit artileri yang telah membantu serangan sebelumnya terhadap patroli militer Israel.

Serangan bom itu adalah yang ketiga di sepanjang perbatasan utara Israel dalam waktu kurang dari dua minggu dan yang pertama menyebabkan korban di pihak Israel. Empat tentara cedera, satu luka parah.

Dua pekan lalu, pasukan Israel menembak dua anggota kelompok militan Lebanon, Hizbullah, dekat pintu perbatasan yang memisahkan Israel dan daerah-daerah di dataran tinggi Golan yang dikuasai Suriah. Militer Israel mengatakan kedua militan itu berusaha memasang bom di pintu perbatasan itu

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki di Washington, Rabu mengatakan, Israel punya hak untuk mempertahankan diri. Dia juga mendesak Israel dan Suriah untuk berpegang pada perjanjian gencatan senjata mereka tahun 1974 yang menetapkan kedua negara menarik pasukan mereka dari Dataran Tinggi Golan dan menahan diri untuk tidak bertempur.

Israel merebut Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan mencaploknya. Kekerasan dari perang sduara Suriah telah beberapa kali melimpah ke dataran tinggi yang letaknya strategis itu.