Serangan Militer Tewaskan 37 Militan Filipina

Presiden Filipina Benigno S. Aquino III di Istana Malacanang, Manila (24/1).

Para pejabat militer Filipina mengatakan serangan dua hari di selatan telah menewaskan 37 militan yang menentang perundingan perdamaian antara Manila dan kelompok pemberontak utama .
Presiden Benigno Aquino mengatakan hari Rabu (29/1) ofensif itu bertujuan untuk secara serius menurunkan kemampuan Pejuang Kebebasan Islamis Bangsanoro (BIFF) untuk bertindak sebagai pihak yang menggagalkan kesepakatan damai .

Kelompok ini adalah faksi yang memisahkan diri dari Front Pembebasan Moro (MILF), yang lebih besar, yang pada hari Sabtu (25/1) merampungkan pembicaraan yang bertujuan untuk mewujudkan suatu wilayah otonomi Muslim .

BIFF telah bersumpah untuk terus berjuang melawam pemerintah dan mengatakan MILF membuat terlalu banyak kompromi. Beberapa kelompok pemberontak lainnya juga menentang upaya perdamaian.

Empat dekade pertempuran mematikan di selatan telah menewaskan lebih dari 120.000 orang dan mencegah pembangunan di daerah.