Seorang periset Pakistan mengatakan, sebagian besar kematian warga sipil akibat serangan pesawat tanpa awak AS adalah karena buruknya informasi intelijen.
Seorang periset yang membantu tim PBB yang menyelidiki serangan pesawat tanpa awak di Pakistan mengatakan sebagian besar kematian warga sipil akibat serangan itu adalah karena informasi intelijen yang buruk.
Imtiaz Gul adalah kepala Pusat Studi Riset dan Keamanan di Islamabad dan mengirim periset-perisetnya ke beberapa daerah di provinsi Waziristan antara tahun 2008 dan 2011.
"Sebagian besar kasus di mana orang-orang tak berdosa terbunuh pada dasarnya disebabkan informasi keliru, tapi tidak sepenuhnya demikian," ujar Gul.
Gul menambahkan ketakutan adalah faktor utama.
“Militan-militan ini tergabung dalam gerakan atau kelompok yang menganggap Amerika sebagai penindas, sebagai pelaku, pelanggar kedaulatan Pakistan, jadi sangat sulit bagi orang di lapangan, di daerah-daerah kesukuan untuk membela atau mendukung sesuatu yang membunuh anggota-anggota kelompok militan itu," paparnya.
Sebuah pernyataan dari kepala tim PBB, yang dirilis Jumat, telah mengundang perhatian karena mencela penggunaan pesawat tanpa awak milik Amerika itu di Pakistan sebagai "pelanggaran atas kedaulatan Pakistan."
Imtiaz Gul adalah kepala Pusat Studi Riset dan Keamanan di Islamabad dan mengirim periset-perisetnya ke beberapa daerah di provinsi Waziristan antara tahun 2008 dan 2011.
"Sebagian besar kasus di mana orang-orang tak berdosa terbunuh pada dasarnya disebabkan informasi keliru, tapi tidak sepenuhnya demikian," ujar Gul.
Gul menambahkan ketakutan adalah faktor utama.
“Militan-militan ini tergabung dalam gerakan atau kelompok yang menganggap Amerika sebagai penindas, sebagai pelaku, pelanggar kedaulatan Pakistan, jadi sangat sulit bagi orang di lapangan, di daerah-daerah kesukuan untuk membela atau mendukung sesuatu yang membunuh anggota-anggota kelompok militan itu," paparnya.
Sebuah pernyataan dari kepala tim PBB, yang dirilis Jumat, telah mengundang perhatian karena mencela penggunaan pesawat tanpa awak milik Amerika itu di Pakistan sebagai "pelanggaran atas kedaulatan Pakistan."