Serangan udara pasukan koalisi telah menewaskan 11 warga sipil, termasuk 10 anak-anak, di bagian timur Afghanistan hari Minggu (7/4).
Para pejabat Afghanistan mengatakan serangan udara koalisi telah menewaskan 11 warga sipil, termasuk 10 anak-anak, di bagian timur negara itu, sewaktu berlangsung operasi gabungan pasukan Afghanistan dan NATO menghadapi militan Taliban.
Para pejabat pemerintah di provinsi Kunar hari Minggu mengatakan serangan udara itu menarget sebuah rumah di dekat Pakistan, menewaskan paling sedikit enam tersangka militan, termasuk dua komandan senior Taliban, selain korban warga sipil.
Koalisi yang dipimpin Amerika itu mengukuhkan bahwa pasukan internasional melakukan serangan udara tersebut setelah mereka diserang dari rumah itu hari Sabtu. Namun, para pejabat NATO belum mengukuhkan jumlah korban tewas, seraya menyatakan mereka masih melakukan penyelidikan.
Kematian itu terjadi pada hari bersamaan sewaktu sebuah bom mobil menewaskan lima warga Amerika, yang mencakup tiga tentara Amerika, seorang pegawai sipil Departemen Pertahanan dan seorang perempuan muda pegawai Departemen Luar Negeri Amerika. Serangan di provinsi Zabul, Afghanistan Selatan itu, juga menewaskan seorang dokter Afghanistan.
Konvoi mereka merupakan cara untuk mengirim buku untuk anak-anak di sebuah sekolah Afghanistan.
Serangan hari Sabtu juga berlangsung sewaktu ketua Gabungan Kepala Staf Amerika Jenderal Martin Dempsey, tiba di negara itu untuk bertemu para pejabat Amerika dan Afghanistan dan mengevaluasi jumlah tentara Amerika yang harus tetap berada di negara itu untuk melatih tentara Afgahnistan setelah penarikan tahun depan.
Sebagian besar pasukan tempur NATO dijadwalkan meninggalkan Afghanistan sebelum akhir 2014, menyerahkan tanggungjawab keamanan kepada pasukan Afghanistan dan menimbulkan kekhawatiran mengenai meningkatnya kekerasan militan.
Para pejabat pemerintah di provinsi Kunar hari Minggu mengatakan serangan udara itu menarget sebuah rumah di dekat Pakistan, menewaskan paling sedikit enam tersangka militan, termasuk dua komandan senior Taliban, selain korban warga sipil.
Koalisi yang dipimpin Amerika itu mengukuhkan bahwa pasukan internasional melakukan serangan udara tersebut setelah mereka diserang dari rumah itu hari Sabtu. Namun, para pejabat NATO belum mengukuhkan jumlah korban tewas, seraya menyatakan mereka masih melakukan penyelidikan.
Kematian itu terjadi pada hari bersamaan sewaktu sebuah bom mobil menewaskan lima warga Amerika, yang mencakup tiga tentara Amerika, seorang pegawai sipil Departemen Pertahanan dan seorang perempuan muda pegawai Departemen Luar Negeri Amerika. Serangan di provinsi Zabul, Afghanistan Selatan itu, juga menewaskan seorang dokter Afghanistan.
Konvoi mereka merupakan cara untuk mengirim buku untuk anak-anak di sebuah sekolah Afghanistan.
Serangan hari Sabtu juga berlangsung sewaktu ketua Gabungan Kepala Staf Amerika Jenderal Martin Dempsey, tiba di negara itu untuk bertemu para pejabat Amerika dan Afghanistan dan mengevaluasi jumlah tentara Amerika yang harus tetap berada di negara itu untuk melatih tentara Afgahnistan setelah penarikan tahun depan.
Sebagian besar pasukan tempur NATO dijadwalkan meninggalkan Afghanistan sebelum akhir 2014, menyerahkan tanggungjawab keamanan kepada pasukan Afghanistan dan menimbulkan kekhawatiran mengenai meningkatnya kekerasan militan.