Pasukan Pakistan, Jumat (3/2), menggerebek tempat persembunyian militan di bekas kubu Taliban Pakistan di dekat perbatasan dengan Afghanistan, sehingga memicu baku tembak yang menewaskan dua militan, kata militer.
Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif memanggil para pemimpin oposisi negara itu untuk menanggapi gelombang kekerasan baru-baru ini, termasuk pengeboman masjid yang menewaskan 101 orang.
Pasukan pada hari Jumat menemukan senjata di tempat persembunyian militan di Waziristan Utara, sebuah distrik di provinsi Khyber Pakhtunkhwa, kata militer dalam sebuah pernyataan. Kedua militan yang tewas dalam serangan itu telah terlibat dalam serangan-serangan sebelumnya terhadap pasukan keamanan, tambahnya. Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut, dan identitas kedua militan yang tewas tidak segera diketahui.
Pasukan secara rutin melakukan penggerebekan untuk melacak dan menangkap militan Taliban Pakistan, yang juga dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan.
Taliban Pakistan adalah kelompok terpisah tetapi merupakan sekutu Taliban Afghanistan, yang merebut kekuasaan di Afghanistan setahun lalu ketika pasukan AS dan NATO berada pada tahap akhir penarikan diri mereka.
Pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan telah memperkokoh perlawanan Taliban Pakistan, yang telah meningkatkan serangan sejak November ketika mereka mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah.
Perkembangan terakhir terjadi beberapa hari setelah seorang pelaku serangan bom bunuh diri beraksi di sebuah masjid di kompleks polisi di kota Peshawar, menewaskan 101 orang. Pihak berwenang mengatakan pelaku pengeboman mengenakan seragam polisi dan penjaga di lokasi mengira ia adalah seorang polisi, rekan mereka dan tidak menggeledahnya.
Pada hari Jumat, Sharif mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa ia telah mengundang pendahulunya dan sekarang pemimpin oposisi, Imran Khan, dan para pejabat lainnya ke konferensi hari Selasa untuk membahas langkah selanjutnya. Tidak ada tanggapan langsung dari Khan, yang digulingkan lewat mosi tidak percaya di Parlemen pada April tahun lalu.
Sharif mengatakan serangan hari Senin di dalam masjid dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri, dan tidak ada kebenaran dalam dugaan bahwa itu adalah serangan pesawat tak berawak.
Pakistan menyalahkan Taliban Pakistan, yang mempertahankan tempat-tempat berlindungnya di Afghanistan, karena mendalangi pengeboman yang melukai 225 orang terluka. Polisi mengatakan sebagian besar korban bukan disebabkan oleh bom tetapi karena tertimpa atap masjid Peshawar yang berusia 50 tahun. Kekuatan ledakan menyebabkan atap, yang ditopang oleh dinding luar tetapi tidak ada pilar, ambruk. [ab/uh]