Seorang pejabat Ukraina, Kamis (27/7) mengatakan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan rudal semalam di wilayah Odesa, Ukraina Selatan, menewaskan sedikitnya satu orang.
Gubernur wilayah itu, Oleh Kiper, mengatakan, serangan tersebut merusak sebuah bangunan keamanan kecil, peralatan di sebuah terminal kargo dan dua mobil.
Kiper mengatakan serangan itu melibatkan rudal-rudal yang ditembakkan dari sebuah kapal selam di Laut Hitam.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan menembak jatuh satu dari dua rudal yang ditembakkan Rusia yang menargetkan Odesa. Sementara itu, pertahanan Ukraina juga menembak jatuh delapan drone yang diluncurkan Rusia semalam.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan di media sosial bahwa ia mengunjungi kota Dnipro, di bagian tenggara Ukraina, untuk bertemu dengan para komandan militer dan membahas berbagai isu terkait pasokan logistik dan penguatan pertahanan udara.
Bombardemen Rusia menimbulkan banyak korban di situs-situs budaya Ukraina serta pasokan biji-bijian yang dikirim Ukraina ke negara-negara miskin.
Kerusakan yang memuncak itu diungkapkan hari Rabu pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas Ukraina.
Menurut UNESCO, sejak perang dimulai pada Februari 2022, sedikitnya 274 situs budaya Ukraina telah rusak, termasuk 117 situs keagamaan. “Situs-situs keagamaan seharusnya menjadi tempat beribadah, bukan tempat berperang,” kata Nihal Saad, direktur Aliansi Peradaban PBB, kepada Dewan dalam pengarahannya.
Tetapi Dmitry Polyansky, wakil tetap duta besar Rusia untuk PBB, mengatakan, pemerintahan Zelenskyy melancarkan “kampanye” untuk menghancurkan ortodoksi di Ukraina.
Ia menipis kecaman atas serangan rudal Rusia hari Minggu terhadap Katedral Transfigurasi, Situs Warisan Dunia UNESCO di kota Odesa, Ukraina Selatan. Ia menyatakan itu adalah kesalahan Ukraina. [uh/ab]