Salah satu perusahaan baja terbesar Iran mengatakan, Senin (27/6), pihaknya terpaksa menghentikan produksi setelah terkena serangan siber. Serangan tersebut merupakan salah satu serangan terbesar di sektor industri strategis negara itu baru-baru ini.
Perusahaan Baja Khuzestan yang merupakan salah satu perusahaan milik negara Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para ahli telah menentukan bahwa perusahaan itu tidak dapat melanjutkan operasi “karena masalah teknis dan akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut'' menyusul “serangan dunia maya''. Situs internet perusahaan itu dilaporkan juga mengalami gangguan.
Sebuah saluran berita lokal, Jamaran, melaporkan bahwa serangan itu gagal menyebabkan kerusakan struktural pada pabrik baja itu karena pabrik tersebut kebetulan tidak beroperasi pada saat itu karena pemadaman listrik.
Perusahaan itu tidak menyalahkan kelompok tertentu atas serangan tersebut, yang merupakan contoh terbaru dari serangan yang menarget layanan negara dalam beberapa pekan terakhir. Iran sebelumnya menuduh Amerika Serikat dan Israel melakukan serangan siber yang menarget dan melumpuhkan infrastruktur negara itu.
Khuzestan, yang berbasis di Ahvaz di barat daya Iran, memonopoli produksi baja di Iran bersama dengan dua perusahaan besar milik negara lainnya. Didirikan sebelum Revolusi Islam Iran tahun 1979, perusahaan itu selama beberapa dekade kemudian memiliki beberapa jalur produksi yang dipasok oleh perusahaan-perusahaan Jerman, Italia dan Jepang. [ab/lt]