Perusahaan raksasa penghasil minyak dunia milik Arab Saudi menyatakan, serangan pesawat nirawak (drone) terhadap dua fasilitas minyaknya telah menghentikan produksi 5,7 juta barel minyak per hari. Gangguan yang berlarut-larut dapat menyebabkan kenaikan tajam harga minyak di seluruh dunia. Pemberontak Houthi dukungan Iran di Yaman telah mengklaim serangan tersebut. Namun Amerika Serikat menuding langsung Teheran sebagai pelaku serangan itu.
Pemberontak Houthi Yaman mengaku telah mengerahkan 10 drone untuk menyerang fasilitas pengolahan dan sebuah ladang minyak milik perusahaan minyak raksasa milik pemerintah Arab Saudi, Saudi Aramco.
BACA JUGA: Pemberontak Houthi Serang Kilang Minyak Arab SaudiPemimpin Houthi Muhammad al-Bukhaiti mengatakan, “Kami memanfaatkan kerentanan dalam sistem pertahanan Saudi dan kami membuat drone sendiri untuk menghindari sistem ini. Wilayah udara Saudi dan Emirat menjadi terbuka bagi kami setelah sistem pertahanan udara mereka gagal menemukan drone kami.”
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo telah membantah klaim tersebut dalam cuitannya yang menyatakan tidak ada bukti bahwa drone tersebut berasal dari Yaman dan menuding Iran sebagai pelaku serangan-serangan tersebut.
Dalam cuitannya hari Minggu, Presiden Amerika Donald Trump mengancam konsekuensi yang dihadapi pelaku dan menunggu pernyataan Saudi mengenai siapa yang diyakini sebagai pelaku serangan tersebut.
Sebelumnya pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani membantah keterlibatan Teheran.
Presiden Rouhani mengatakan, “Amerika, bukannya mengakui bahwa kehadiran mereka di kawasan, di Suriah, di Yaman, dan di daerah-daerah lainnya menimbulkan masalah, kerap menyalahkan negara-negara di kawasan dan para pejuang Yaman yang berani.”
Kelompok pemberontak Houthi yang didukung Teheran telah bertempur melawan koalisi pimpinan Saudi sejak menyingkirkan presiden Yaman pada tahun 2015. Pompeo telah berulang kali menuduh Iran menggoyahkan kawasan tersebut.
Menteri Luar Negeri Pompeo mengatakan, Iran mendukung milisi-milisi dan kelompok-kelompok teroris proksinya. Iran adalah penjual senjata untuk pemberontak Houthi di Yaman. Dan Iran melancarkan kampanye peretasan siber.”
Your browser doesn’t support HTML5
Para pejabat Saudi menyatakan tidak ada yang tewas dalam serangan-serangan hari Sabtu, tetapi produksi minyak harus dihentikan. Menteri Energi Abdulaziz bin Salman mengatakan sebagian dari produksi yang berkurang itu akan dapat diganti oleh minyak dari fasilitas-fasilitas penyimpanan Arab Saudi yang sangat besar. Tetapi para analis memperingatkan bahwa jika Saudi tidak dapat memulihkan produksi dengan cepat, harga bahan bakar dapat meningkat di seluruh dunia.
Serangan-serangan pada hari Sabtu itu terjadi hanya beberapa hari menjelang dibukanya sidang Majelis Umum PBB pada Rabu mendatang. [uh/ab]