Militan yang didukung Iran telah menyerang pasukan Amerika Serikat di Irak dan Suriah setidaknya empat kali dalam 24 jam terakhir, meningkatkan jumlah serangan menjadi 52 dalam waktu kurang dari sebulan, kata pejabat pertahanan AS kepada VOA.
“Serangan-serangan ini harus dihentikan, dan jika tidak dihentikan, maka kita tidak akan ragu untuk melakukan apa yang diperlukan, sekali lagi, untuk melindungi pasukan,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin kepada wartawan pada konferensi pers di Seoul pada hari Senin (13/11).
Keempat serangan tersebut terjadi setelah pasukan AS melakukan serangan terhadap dua lokasi yang terkait dengan Iran di Suriah pada Minggu (12/11) malam sebagai tanggapan atas serangan terhadap personel AS. Serangan tersebut, menurut militer AS, menghantam fasilitas pelatihan di dekat Abu Kamal dan sebuah rumah persembunyian di dekat Mayadin.
BACA JUGA: Rusia Klaim Bunuh 34 Orang dalam Serangan Udara di SuriahIni merupakan serangan putaran ketiga AS terhadap sasaran-sasaran yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dalam beberapa minggu terakhir. Jet tempur AS pada pekan lalu menarget tempat penyimpanan senjata di Suriah dan menyerang dua fasilitas di Suriah pada dini hari tanggal 27 Oktober (waktu Suriah) yang AS sebut bahwa fasilitas tersebut digunakan oleh Iran dan pasukan antek-antek Iran.
Dalam serangan terbaru terhadap pasukan AS pada Senin (13/11), beberapa drone satu arah diluncurkan di Zona Pendaratan Rumalyn di Suriah. Satu drone ditembak jatuh sementara yang lain menimpa garnisun. Serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa tetapi merusak beberapa tenda.
Sebagian besar serangan ini digagalkan oleh militer AS atau gagal mencapai sasarannya, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, kata para pejabat pertahanan.
Namun sebagian dari serangan ini telah menyebabkan 56 personel militer AS terluka, mulai dari cedera otak traumatis hingga terkena pecahan peluru atau mengalami pecah gendang telinga.
BACA JUGA: AS Serang Sejumlah Lokasi yang Terkait dengan Iran di Suriah TimurSemua personel yang terluka kembali bertugas walaupun mereka mengalami cedera, namun dua personel AS yang telah dirawat karena cedera otak traumatis dan awalnya kembali bertugas kemudian dikirim ke Pusat Medis Regional Landstuhl di Jerman untuk pemeriksaan lebih lanjut "demi tindakan kewaspadaan” kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder.
Salah seorang kontraktor AS di Pangkalan Udara al-Asad di Irak menderita serangan jantung dan meninggal saat berlindung ketika muncul peringatan yang salah akan adanya serangan udara.
AS telah meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut untuk melindungi pasukannya dan mencegah aktor-aktor jahat, termasuk Iran dan para proksinya, Houthi dan Hizbullah, dan pihak-pihak lain agar tidak memperluas konflik Israel-Hamas. [my/lt]