Serangan Udara Militer Kenya Mungkin Tewaskan Ratusan Militan Somalia

  • Gabe Joselow

Pasukan Kenya siaga di perbatasan Kenya dengan Somalia. Serangan udara militer Kenya menewaskan ratusan militan al-Shabab di Somalia.

Militer Kenya mengatakan mungkin telah membunuh ratusan militan al-Shabab dalam operasi penumpasan kelompok terkait al-Qaida itu di Somalia.

Militer Kenya mengatakan serangan lima harinya menuai sukses, dan tentara memasuki pedalaman Somalia mengejar militan al Shabab. Juru bicara militer, Emmanuel Chircir mengatakan kepada VOA pasukan Kenya telah menjadikan tempat persembunyian al-Shabab sebagai target.

“Kami telah memetakan target sejak tahun 2009 terutama terhadap beberapa pangkalan al Shabab di lembah Juba. Jadi kami sangat tahu kamp-kamp pelatihan mereka, kami memiliki gambar-gambar lokasi mereka dan serangan-serangan kami diarahkan kesini,” ujar Chircir.

Chircir menambahkan bahwa sejumlah besar pejuang al-Shabab tersebut tewas dalam serangan udara di perbatasan.

“Dari segi jumlah, sejauh ini yang kami hitung ada 73 orang, namun, karena serangan udara, boleh jadi lebih banyak, mungkin jumlahnya ratusan orang,” demikian menurut Chircir.

Kamis siang, Kenya mengatakan pasukannya berjarak lima kilometer diluar kota Afmadow yang dikuasai al-Shabab, tetapi gerakan pasukan tersebut berjalan lambat karena hujan lebat. Chircir tidak mengatakan berapa jumlah pasukan Kenya yang dikerahkan ke Somalia, tetapi mengatakan jumlahnya “cukup”.

Pihak berwenang Kenya juga akan melakukan operasi dalam negeri dan mencoba menangkap anggota al-Shabab atau kelompok-kelompok pengacau lainnya yang tinggal dalam komunitas Somalia di Kenya.

Presiden Kenya, Mwai Kibaki mengumumkan rencana itu pada sebuah rapat umum memperingati Hari Pahlawan, hari libur nasional untuk menghormati angkatan bersenjata negara itu.

“Kita semua harus siap siaga dan sebagai patriot sejati harus mengidentifikasi elemen-elemen buruk diantara kita. Keramahtamahan warga Kenya tidak boleh disalahgunakan,” kata Presiden Kibaki.

Kelompok militan Al-Shabab dilaporkan berhasil merebut kembali posisi-posisi penting di ibukota Mogadishu.

Pejabat Somalia mengatakan pasukannya, bersama pasukan Uni Afrika telah melancarkan serangan terhadap unsur-unsur al-Shabab yang tersisa di ibu kota Mogadishu. Al-Shabab meninggalkan kebanyakan wilayah Mogadishu bulan Agustus lalu, tetapi menguasai beberapa wilayah terpencil, dan terus melakukan serangan gerilya terhadap warga Somalia dan pasukan pemerintah.

Sementara itu, para saksi mata di Somalia mengatakan militan al-Shabab telah merebut kembali sebagian besar distrik penting di Mogadishu, setelah melancarkan serangan balasan sengit yang menewaskan puluhan tentara Uni Afrika. Kelompok terkait al-Qaida itu dilaporkan merebut kembali distrik Daynile Kamis sore, dan mereka mengatakan tembakan sporadis berlanjut hingga malam.

Para saksi mata memberitahu VOA mereka telah melihat sedikitnya mayat 30 tentara Uni Afrika. Pejabat-pejabat al-Shabab mengklaim telah menewaskan sedikitnya 60 tentara Uni Afrika.

Sebelumnya, pejabat-pejabat Somalia mengumumkan bahwa pasukan pro-pemerintah dan Uni Afrika telah menguasai Daynile, satu-satunya kubu al-Shabab yang tersisa di Mogadishu. Sebuah pernyataan pemerintah menyebut Daynile “koridor strategis” yang menghubungkan Mogadishu dengan wilayah-wilayah Shabelle Tengah dan Selatan.