Kebakaran berkobar di depot minyak pada Jumat (19/1) di wilayah Bryansk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina menyusul serangan pesawat tak berawak (drone), kata gubernur regional.
Alexander Bogomaz mengatakan bahwa drone Ukraina tersebut "dinetralkan" tetapi "melepas amunisi" saat dicegat. Amunisi tersebut kemudian mengenai sebuah gudang minyak di Klintsy, sebuah kota dengan sekitar 60.000 penduduk yang terletak sekitar 70 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Dia mengatakan tidak ada korban jiwa, tetapi kobaran api terjadi di depo dan 13 mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk memadamkan api.
BACA JUGA: Putin: Kedaulatan Ukraina Berisiko Jika Pola Perang Terus BerlanjutKementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat tak berawak itu telah “dihancurkan” dan serangan Ukraina berhasil “digagalkan”.
Namun, operator kereta api setempat menyatakan bahwa sebuah kereta khusus yang dilengkapi untuk menangani kebakaran besar tiba di kota untuk membantu memadamkan kobaran api.
“Kebakaran tidak akan mempengaruhi lalu lintas kereta api di Klintsy,” kata mereka melalui Telegram.
Pada Kamis, Ukraina mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak di wilayah utara Leningrad yang berbatasan dengan Finlandia dan terletak hampir 1.000 kilometer dari perbatasan.
Wilayah tersebut merupakan rumah bagi kota kedua Rusia, Saint Petersburg, yang hingga saat ini jarang mengalami serangan seperti ini. [ah/ft]