Para pejabat Irak, Senin (4/11), mengatakan pasukan keamanan menembak mati tiga pengunjuk rasa di kota suci Karbala, Irak semalam setelah sekelompok orang berusaha untuk memanjat tembok-tembok konsulat Iran.
Para pengunjuk rasa berkumpul di lokasi itu Minggu malam (3/11) dan meneriakkan, “Iran keluar, Karbala tetap merdeka.”
Sebelum penembakan, para pejabat mengatakan pengunjuk rasa juga melemparkan benda-benda ke dinding dan berusaha membakar di gedung konsulat.
Lebih dari 250 orang telah tewas sejak protes di Irak dimulai bulan lalu.
BACA JUGA: Protes-protes Anti Pemerintah Meningkat di IrakPuluhan ribu demonstran anti-pemerintah telah berkumpul dalam beberapa hari terakhir di Lapangan Tahrir di Baghdad dan di berbagai tempat di Irak selatan. Demonstran menutup pasar, pabrik, sekolah dan universitas sebagai protes terhadap sistem politik yang ada sejak invasi pimpinan Amerika tahun 2003 yang menggulingkan Saddam Hussein.
Perdana Menteri Adel Abdul-Mahdi menyerukan agar tempat-tempat yang ditutup itu dibuka kembali. Dia menyatakan bahwa ancaman terhadap fasilitas minyak dan penutupan jalan telah merugikan Irak “jutaan” dolar dan berkontribusi pada kenaikan harga konsumen di negara itu. [lt/ab]