"Kami tak mau buang waktu," kata Presiden AS terpilih Joe Biden pada Sabtu (19/12), ketika dia memperkenalkan tim yang akan mewujudkan agenda iklim dan energinya yang ambisius.
“Kita dalam krisis," katanya. "Seperti halnya kita perlu respon nasional terpadu terhadap Covid-19, kita juga perlu respon nasional bersatu terhadap perubahan iklim. Kita harus merespon momen ini dengan urgensi seperti halnya yang kita lakukan dalam keadaan darurat nasional apapun."
Dengan mayoritas tipis Demokrat di DPR dan kontrol Senat yang masih belum jelas, pemerintahan Biden mungkin hanya meraih sedikit keberhasilan di Kongres, sehingga harus bergantung pada perubahan peraturan pada instansi regulator untuk memberlakukan perubahan.
Tim itu beranggotakan enam orang. Tim tersebut banyak dipuji oleh kelompok-kelompok lingkungan karena pengalaman dan keragaman para anggotanya.
Sementara tim itu disambut baik oleh kelompok-kelompok lingkungan, industri bahan bakar fosil memperingatkan Biden, yang kerap mengkritik sektor itu, untuk menyeimbangkan inisiatif iklim dengan mempertahankan lapangan kerja.
Biden telah berjanji untuk memprioritaskan isu pemanasan global. Dia telah berjanji untuk memangkas emisi gas rumah kaca AS menjadi nol pada 2050, menyetop semua emisi dari pembangkit energi AS sebelum 2035 dan segera bergabung lagi dalam Perjanjian Iklim Paris. [vm/ah]