Para militan Islamis yang mengambil alih kota Mosul di Irak hari Selasa (10/6), telah mengambil alih kota Tikrit, kurang dari 200 kilometer dari Baghdad.
Para pejabat mengatakan, militan Sunni telah masuk lebih jauh ke Selatan dari Mosul, mengambil alih tempat penyulingan minyak terbesar di Irak dan Tikrit, kampung halaman diktator Irak terguling Saddam Hussein.
Para pejabat mengatakan, para pemberontak memasuki kota Beiji, Selasa (10/6) malam, membakar sebuah pos polisi dan pengadilan, dan mengusir keluar sekitar 250 orang yang menjaga tempat penyulingan itu. Para pemberontak dikabarkan menawarkan jalan keluar yang aman jika mereka meninggalkan tempat itu secara damai.
Televisi pemerintah Irak, Rabu, mengatakan, Brigade Militer Irak ke-4 mengusir para militan itu dari Beiji beberapa jam kemudian.
Dalam pidato hari Rabu (11/6), Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengecam para pejabat militer Irak yang lari menyelamatkan diri dari Mosul dan menyebut mereka bagian dari rencana militan itu.
Juga hari Rabu, Organisasi Migrasi Internasional mengatakan kekhawatiran meningkatnya kekerasan di Mosul membuat 500.000 warga mengungsi dari rumah mereka.
Sementara, sumber-sumber pemerintah Turki mengatakan Rabu, militan menduduki konsulat Turki di Mosul dan menculik 48 orang, termasuk konsul Turki, para staf, para penjaga dan tiga anak.
Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari, mengatakan, para pemimpin Irak harus bersatu untuk menghadapi apa yang disebut ancaman serius yang dihadapi negara itu.
Pengambilalihan kota-kota Irak oleh Militan dan gerakan cepat memasuki Selatan merupakan kekalahan mengejutkan bagi pemerintah Irak yang dipimpin kalangan Syiah.
Para pejabat mengatakan, para pemberontak memasuki kota Beiji, Selasa (10/6) malam, membakar sebuah pos polisi dan pengadilan, dan mengusir keluar sekitar 250 orang yang menjaga tempat penyulingan itu. Para pemberontak dikabarkan menawarkan jalan keluar yang aman jika mereka meninggalkan tempat itu secara damai.
Televisi pemerintah Irak, Rabu, mengatakan, Brigade Militer Irak ke-4 mengusir para militan itu dari Beiji beberapa jam kemudian.
Dalam pidato hari Rabu (11/6), Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengecam para pejabat militer Irak yang lari menyelamatkan diri dari Mosul dan menyebut mereka bagian dari rencana militan itu.
Juga hari Rabu, Organisasi Migrasi Internasional mengatakan kekhawatiran meningkatnya kekerasan di Mosul membuat 500.000 warga mengungsi dari rumah mereka.
Sementara, sumber-sumber pemerintah Turki mengatakan Rabu, militan menduduki konsulat Turki di Mosul dan menculik 48 orang, termasuk konsul Turki, para staf, para penjaga dan tiga anak.
Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari, mengatakan, para pemimpin Irak harus bersatu untuk menghadapi apa yang disebut ancaman serius yang dihadapi negara itu.
Pengambilalihan kota-kota Irak oleh Militan dan gerakan cepat memasuki Selatan merupakan kekalahan mengejutkan bagi pemerintah Irak yang dipimpin kalangan Syiah.