Sineas Nigeria Paul Cast sedang memberikan sentuhan akhir pada film terbarunya yang berjudul “Just the Two of Us”.
Film itu rencananya akan dirilis bulan April mendatang dan diharapkan sukses besar.
Paul mengatakan, “Alur ceritanya sebagian besar berkisar pada sepasang kekasih dan bagaimana mereka mampu menjalani perjalanan mereka, banyak suka dan duka, terutama mencoba untuk menggambarkan jenis perjuangan yang bisa terjadi ketika orang-orang berada dalam sebuah hubungan.”
Bekas mahasiswa psikologi itu memulai karir filmnya pada 2019.
Dari segi jumlah film yang diproduksi, industri film Nigeria alias Nollywood adalah yang terbesar kedua di dunia, mengekor Bollywood alias perfilman India. Nigeria memproduksi lebih dari seribu film setiap tahunnya.
Desember lalu, film Nigeria berjudul “A Tribe Called Judah” menjadi film Nigeria pertama dengan pendapatan yang menembus 1 miliar naira (sekitar Rp17,1 miliar) di box office dalam negeri.
Bintang film “A Tribe Called Judah,” Olumide Oworu, mengatakan bahwa film yang berkisah tentang seorang ibu tunggal dan kelima putranya yang berjuang memenuhi kebutuhan hidup itu adalah kisah yang biasa terjadi di Nigeria.
Olumide mengatakan, “Saya rasa semua yang menonton film itu melihat sedikit cerminan diri mereka dalam hal berusaha melakukan segalanya untuk membuat Ibu Anda bahagia dan hidup nyaman.”
Para aktor mengatakan, kesuksesan film “Lion Heart” yang disutradarai Genevieve Nnaji, yang menjadi film Nigeria pertama yang disiarkan di Netflix pada tahun 2019, juga menginspirasi para sineas.
Kembali, Paul, “Kami sebenarnya tidak punya koneksi untuk pendistribusian film seperti itu, tapi sejak Genevieve muncul dengan “Lion Heart” yang membuka jalan ke Netflix dan platform streaming lainnya, orang-orang jadi bisa melihat adanya peluang.”
Namun para sineas mengatakan, akses pendanaan masih menjadi tantangan. Mereka ingin pemerintah Nigeria dan lembaga-lembaga keuangan lebih banyak berinvestasi dalam industri perfilman.
Your browser doesn’t support HTML5
Phillis Umeari, sinematografer Nigeria mengatakan, “Ada kemajuan dalam bidang sinematik, sinematografi, pencahayaan, desain suara dibandingkan sebelum-sebelumnya ketika hanya… ambil kamera, Anda buat ceritanya, Anda arahkan dan Anda yang syuting.”
Hasil itu, serta berkembangnya pasar film, menjadi kabar baik bagi para sineas seperti Paul Cast dan jutaan orang Nigeria lain yang menantikan film besar berikutnya ke layar mereka. [rd/rs]