Perundingan perdamaian antara pemerintah dukungan warga etnis Turki dan pemerintah dukungan etnis Yunani di Siprus dimulai lagi hari Jumat (15/5) setelah terhenti tahun lalu.
Perundingan itu, yang ditengahi PBB, berhenti Oktober lalu terkait hak untuk mengekspor potensi cadangan minyak dan gas di negara pulau tersebut.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon hari Kamis menyambut baik perkembangan itu. Ia mengimbau para pemimpin dari kedua pihak “agar menggunakan kesempatan ini untuk mencapai kemajuan berarti menuju solusi komprehensif” yang akan memberi manfaat bagi semuanya.
Siprus telah terpecah antara pemerintah warga Turki dan warga Yunani sejak tahun 1974 setelah tentara Turki melakukan invasi menyusul kudeta.