Engkey meluncur dengan rodanya di depan kelas di Sekolah Dasar Hagjeong di Daegu.
Robot berbentuk telur ini menginstruksikan para murid, enam murid kelas empat, untuk mengulang frase bahasa Inggris dan mengajarkan mereka lagu anak-anak dalam bahasa Inggris.
Tapi, suara robot Engkey bukan suaranya sendiri. Robot itu terhubung melalui teleconference ke Filipina, di mana seorang guru mengajar kelas itu dan melihat murid-muridnya melalui monitor. Gambar seorang wanita kulit putih terlihat pada layar LCD di bagian kepala robot Engkey, walaupun ia bukan guru yang mengajar di Filipina.
Tapi, pencipta Engkey mengatakan robot ini lebih dari sekedar layar video di atas roda.
Kim Mun-Sang adalah Direktur Intelligent Robotics Program di Institut Korea yang didanai pemerintah di Seoul. Ia menjelaskan bagaimana robot itu bekerja. "Kami memiliki sejumlah teknologi persepsi. Kita dapat mendeteksi gerakan guru bahasa Inggris. Begitu tangan guru bergerak, robot itu mengangkat tangan. Jika guru tertawa, kita dapat mendeteksi ekspresi tertawanya. Jadi, robot dapat melakukan hal sama yang dilakukan oleh guru bahasa Inggris itu." ujar Kim.
Kim mengatakan Engkey juga bisa bekerja sendiri dan dapat mengenali ucapan bahasa Inggris siswa dan memperbaiki pengucapan yang salah.
Kim mengatakan karena tekanan yang kuat di Korea Selatan untuk belajar bahasa Inggris, robot Engkey dapat memenuhi kekurangan guru-guru asing.
Lebih lanjut, Kim mengatakan, "Di Korea ada banyak permintaan untuk belajar bahasa Inggris, sehingga mereka membutuhkan pelajaran bahasa Inggris yang sangat baik dari penutur asli. Tetapi, seperti yang Anda ketahui, tidak mudah untuk mendapati guru penutur asli bahasa Inggris yang baik di Korea Selatan. Jumlah mereka tidak begitu banyak."
Kim menambahkan bahwa Engkey akan menghemat uang sekolah. Ia mengatakan biaya untuk membuat robot dan memperkerjakan seorang guru dari Filipina itu kira-kira 20.000 dolar per tahun, separuh dari biaya untuk memperkejakan seorang guru asing di Korea.
Ia mengatakan jika program percontohan Engkey di Daegu terbukti berhasil, akan semakin banyak robot digunakan di tempat kursus-kursus setelah jam sekolah.