Pemkot dan Polisi di Solo bertekad menjunjung tinggi toleransi beragama selama buan puasa Ramadan ini dan menindak tegas para pelaku ‘sweeping’.
SOLO —
Sebuah spanduk terpasang di depan kompleks gereja katolik Maria Regina Purbowardayan Solo, Kamis pagi (11/7). Spanduk tersebut berisi tulisan pengurus dan jemaat gereja mengucapkn selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam.
Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo mengatakan, sikap saling menghormati dan toleran antar umat beragama akan terus pertahankan di Solo. Menurut Achmad, toleransi beragama menumbuhkan semangat kerukunan dan perdamaian.
“Pemkot Surakarta sudah memberikan batasan-batasannya, peraturan yang sudah ada kita jalankan bersama. Kita tegaskan jangan melakukan aksi sweeping-sweeping segala. Serahkan pada kepolisian saja untuk mengamankan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepolisian di Solo terus menjaga suasana bulan Puasa ramadhan dari aksi organisasi kemasyarakatan yang menggelar sweeping atau penggerebekan dan melakukan kekerasan. Juru bicara Kepolisian di Solo, Sis Raniwati mengatakan, polisi akan bertindak tegas pada para pelaku penggerebekan.
“Instruksi langsung dari Kapolda Jawa Tengah, kalau ada aksi ormas sweeping harus ditindak tegas. Jadi kami juga mengingatkan pada semua agar tidak melakukan sweeping, karena ini menjadi tugas dan tanggung jawab POLRI. Di bulan Puasa atau Ramadan, kami dari Polresta Surakarta bekerjasama dengan beberapa instansi menciptakan suasan yang kondusif selama Ramadan. Kita laksanakan razia di berbagai tempat, antara lain kafe, salon, hotel, lokalisasi PSK, fokus pada peradaran minuman keras, PSK, narkoba, dan perjudian,” ujarnya.
Pemkot dan kepolisian di Solo terus melakukan pemeriksaan ke berbagai pusat perbelanjaan, perhotelan, tempat hiburan malam, dan sebagainya mengimbau agar mereka tetap menghormati bulan Ramadan dengan mematuhi aturan bersama dan tidak menjual bebas minuman keras, perjudian, dan lainnya.
Wakil Walikota Solo, Achmad Purnomo mengatakan, sikap saling menghormati dan toleran antar umat beragama akan terus pertahankan di Solo. Menurut Achmad, toleransi beragama menumbuhkan semangat kerukunan dan perdamaian.
“Pemkot Surakarta sudah memberikan batasan-batasannya, peraturan yang sudah ada kita jalankan bersama. Kita tegaskan jangan melakukan aksi sweeping-sweeping segala. Serahkan pada kepolisian saja untuk mengamankan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepolisian di Solo terus menjaga suasana bulan Puasa ramadhan dari aksi organisasi kemasyarakatan yang menggelar sweeping atau penggerebekan dan melakukan kekerasan. Juru bicara Kepolisian di Solo, Sis Raniwati mengatakan, polisi akan bertindak tegas pada para pelaku penggerebekan.
“Instruksi langsung dari Kapolda Jawa Tengah, kalau ada aksi ormas sweeping harus ditindak tegas. Jadi kami juga mengingatkan pada semua agar tidak melakukan sweeping, karena ini menjadi tugas dan tanggung jawab POLRI. Di bulan Puasa atau Ramadan, kami dari Polresta Surakarta bekerjasama dengan beberapa instansi menciptakan suasan yang kondusif selama Ramadan. Kita laksanakan razia di berbagai tempat, antara lain kafe, salon, hotel, lokalisasi PSK, fokus pada peradaran minuman keras, PSK, narkoba, dan perjudian,” ujarnya.
Pemkot dan kepolisian di Solo terus melakukan pemeriksaan ke berbagai pusat perbelanjaan, perhotelan, tempat hiburan malam, dan sebagainya mengimbau agar mereka tetap menghormati bulan Ramadan dengan mematuhi aturan bersama dan tidak menjual bebas minuman keras, perjudian, dan lainnya.