Para karyawan bandara Paris telah membatalkan pemogokan yang akan mengganggu perjalanan menjelang Pesta Olahraga Olimpiade. Mereka memutuskan demikian setelah mencapai kesepakatan bonus, kata manajemen dan serikat pekerja bandara, Selasa (16/7).
Kesepakatan itu “dirampungkan hari ini antara tiga perwakilan serikat pekerja dan manajemen ADP,” kata perusahaan pengelola bandara yang 50,6 persen sahamnya dikelola oleh pemerintah Prancis.
“Kami mencabut peringatan pemogokan, ada kesepakatan besar” di kalangan serikat-serikat pekerja yang mengancam akan mogok,” kata Rachid Eddaidj, Sekjen Serikat Pekerja CFDT di Bandara Paris (ADP).
Serikat-serikat itu menyerukan aksi mogok pada hari Rabu untuk mendesak pemberian bonus dan rekrutmen staf yang lebih besar terkait penyelenggaraan Olimpiade.
Mereka kini telah mengamankan “bonus standar untuk setiap karyawan di ADP” selain bonus ekstra untuk mereka yang membantu delegasi Olimpiade dan bagasi mereka, kata manajemen.
Bersama dengan stasiun-stasiun kereta Paris, bandara Charles de Gaulle dan Orly yang dioperasikan ADP akan menjadi gerbang masuk utama ke Prancis bagi para pengunjung asing ke Olimpiade, maupun bagi para atlet dan perlengkapan mereka.
Perusahaan ini telah mengeluarkan $54 juta untuk memperbaiki infrastrukturnya dan otoritas Prancis mengerahkan sumber daya ekstra agar kegiatan di bandara berlangsung semulus dan selancar mungkin.
Charles de Gaulle diperkirakan dilalui 300 ribu pengunjung dalam sehari saat puncaknya, jauh di atas rata-rata 200 ribu pada musim panas.
Hari-hari tersibuk diperkirakan terjadi setelah upacara penutupan Olimpiade pada 11 Agustus, sewaktu para penonton, ofisial dan sebagian besar dari 10 ribu atlet kembali ke negara mereka. [uh/jm]