Starbucks Larang Pelanggan Bawa Senjata Api

Kedai Kopi Starbucks (17/9) mengeluarkan larangan resmi bagi pelanggan yang membawa senjata api (foto: dok).

Kedai kopi Starbucks mengatakan senjata api tidak lagi diijinkan di kedai kopi mereka di seluruh dunia – di dalam atau di tempat-tempat duduk di luar kedainya.
Dalam sebuah surat terbuka hari Selasa (17/9), CEO Starbucks Howards Schultz mengatakan pihaknya “dengan hormat meminta” para pelanggan untuk tidak membawa masuk senjata api ke 18 ribu kedai kopi yang beroperasi di 62 negara, tetapi tidak sampai melarangnya.

Pesan ini khususnya ditujukan kepada para pelanggan di Amerika. Jaringan kedai kopi ini telah menjadi fokus utama perdebatan tentang hak membawa senjata api di Amerika yang Konstitusinya melindungi kepemilikan senjata api, bahkan sementara penembakan massal terjadi setiap beberapa bulan – termasuk awal pekan ini.

Banyak negara bagian di Amerika memperbolehkan pemilik senjata api membawa senjata api yang terdaftar di tempat umum. Sebagian pendukung hak membawa senjata api telah mengadakan “Starbucks Appreciation Days” dengan datang ke kedai kopi itu membawa senjata api, hal yang menurut Schultz “meresahkan dan menjengkelkan” banyak pelanggannya.

CEO Starbucks Howards Schultz mengatakan “jelasnya, kami tidak ingin melihat acara-acara ini di kedai-kedai kopi kami”.

Howards Schultz menambahkan serta merta perusahaan itu tidak memaksakan larangan senjata api untuk memberi para pemilik senjata api “kesempatan untuk menghormati permintaan kami”. Jika Starbucks melarang senjata api – ujar Schultz – ia tidak nyaman menempatkan para pekerja Starbucks dalam posisi menghadang para pelanggan yang membawa senjata api.