Stasiun Antariksa China Terbakar di Atmosfer

Pemandangan Ruang Puing Luar Angkasa di Badan Antariksa Eropa ESA di Darmstadt, Jerman, 29 Maret 2018.

Sebuah stasiun luar angkasa China yang sudah tidak berfungsi diperkirakan akan hancur Senin (2/4) pagi ketika sisa-sisa stasiun antariksa itu jatuh di Pasifik Selatan.

Kantor Ruang Angkasa Berawak China mengatakan “sebagian besar” pesawat ruang angkasa Tiangong-1 itu terbakar di atmosfer.

Setiap potongan yang gagal hancur selama perjalanan kembali ke bumi akan jatuh di lautan dan tidak menimbulkan bahaya.

Dibutuhkan waktu sekitar dua jam untuk pesawat itu terbakar setelah memasuki atmosfer bumi.

Ada prediksi bahwa beberapa bagian pesawat ruang angkasa itu akan mendarat di Atlantik Selatan. Bila terjadi, hal ini akan menimbulkan ancaman kecil bagi orang-orang di daratan.

Tiangong-1 memiliki ukuran sebesar bis sekolah, dengan berat mencapai 8,5 ton.

Tiangong-1 yang dalam bahasa Inggris berarti “Istana Surgawi” merupakan obyek berawak terbesar yang memasuki kembali atmosfer bumi dalam sepuluh tahun.

Tiangong-1 diluncurkan 2011 dan berfungsi sebagai laboratorium yang mengorbit bagi misi ruang angkasa berawak China sampai pejabat memutuskan mengakhiri operasinya. Tiangong-1 dinyatakan tidak lagi berfungsi pada 2016. [em/jm]