Stasiun antariksa Tiangong 1 milik China yang sudah tidak berfungsi dan dilaporkan tidak terkontrol diperkirakah akan memasuki atmosfir bumi pada akhir pekan ini. Risiko yang ditimbulkan akibat meluncur masuknya wahana antariksa ke bumi ini terhadap manusia dan benda-benda di daratan diperkirakan kecil, karena sebagian besar wahana yang berukuran sebesar bus dan berbobot 8,5 ton diperkirkaan akan terbakar habis saat memasuki atmosfir, meskipun lembaga-lembaga antariksa tidak mengetahui secara persis kapan dan dimana ini akan terjadi.
Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait stasiun antariksa itu, perjalanannya memasuki atmosfir, dan ambisi program antariksa China di masa lampau dan masa depan.
Apa yang akan terjadi dan seberapa besar bahayanya?
Badan Antariksa Eropa memperkirakan wahana ini akan memasuki atmosfir antara Sabtu pagi dan Minggu siang – sebuah perkiraan yang disebut “sangat bervariabel,” kemungkinan karena bentuk atmosfir sebelah atas yang selalu berubah dan mempengaruhi kecepatan benda yang memasukinya.
Perkiraan terakhir yang diberikan oleh badan antariksa China memperkirakan stasiun antariksa itu akan kembali memasuki atmosfir antara hari Sabtu dan Rabu.
Para pakar Barat mengatakan mereka percaya China telah kehilangan kendali pada stasiun antariksa itu. Kepala perancang laboratorium antariksa China, Zhu Zongpeng, telah menampik apabila pihaknya kehilangan kendali atas Tiangong, namun belum memberikan keterangan tentang tindakan spesifik yang dilakukan China, bila mungkin, untuk membimbing wahana antariksa itu kembali memasuki bumi.
Berdasarkan orbit Tiangong 1, wahana itu akan jatuh ke bumi di suatu tempat di garis lintang 43 derajat utara dan 43 derajat selatan, atau kira-kira di suatu tempat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat, China, Afrika, Eropa Selatan, Australia, dan Amerika Selatan. Kawasan yang di luar jangkauan perkiraan jatuhnya wahana ini adalah Rusia, Canada, dan Eropa bagian utara.
Dilihat dari ukurannya, hanya sekitar 10 persen dari wahana antariksa itu yang diperkirakan tidak akan terbakar saat memasuki atmosfir, terutama komponen-komponen yang lebih berat seperti mesinnya. Peluang seseorang di bumi dihantam serpihan wahana itu diperkirakan kurang dari satu berbanding satu trilyun.
Ren Guoqiang, seorang juru bicara kementrian pertahanan China, menyatakan pada para wartawan hari Kamis bahwa Beijing telah memberi tahu PBB dan masyarakat internasional tentang masuknya kembali Tiangong 1 ke atmosfir lewat berbagai saluran.
Seberapa lazim masuknya serpihan wahana buatan manusia memasuki bumi?
Serpihan dari satelit, peluncuran wahana antariksa dan masuknya kembali Stasiun Antariksa Internasional memasuki atmosfir setiap beberapa bulan, namun hanya satu orang yang diketahui dihantam oleh serpihan itu: seorang wanita Amerika bernama Lottie Williams, yang dihantam serpihan itu namun tidak mengalami cedera oleh potongan serpihan roket Delta II milik AS saat sedang berolahraga di sebuah taman di Oklahoma pada tahun 1997.
Yang paling tersohor, adalah serpihan Skylab milik AS berbobot 77 ton yang memasuki atmosfir tahun 1979, yang membuat serpihan wahana tersebut tersebar di kota Perth di barat daya Australia, dimana pemerintah Australia kemudian mendenda pemerintah AS sebesar $400 karena membuang sampah sembarangan.
Hancurnya wahana ulang-alik Columbia saat memasuki atmosfir di tahun 2003 yang menewaskan seluruh tujuh astronot dan membuat 80.000 potong serpihan tersebar di lahan yang luas di bagian selatan Amerika Serikat. Kejadian ini tidak mencederai siapapun yang berada di darat.
Tahun 2011, Satelit Penelitian Atmosfir Bagian Atas milik NASA yang dianggap menimbulkan sedikit risiko kepada masyarakat saat benda itu kembali memasuki atmosfir bumi 20 tahun setelah peluncurannya. Serpihan dari satelit berbobot 6 ton akhirnya jatuh di Samudra Pasifik, dan tidak menimbulkan kerusakan.
Program antariksa China menimbulkan keprihatinan besar setelah negara itu menggunakan rudal untuk menghancurkan satelit miliknya yang sudah tidak berfungsi pada tahun 2007, yang menimbulkan awan serpihan berukuran besar dan berpotensi membahayakan.
Apakah Tiangong 1 dan digunakan untuk apa?
Diluncurkan pada tahun 2011, Tiangong 1 adalah stasiun antariksa China yang pertama, yang berfungsi sebagai sarana uji coba untuk proyek-proyek yang lebih besar seperti Tiangong 2 yang dluncurkan pada bulan September 2016 dan merupakan stasiun antariksa permanen masa mendatang milik China.
Stasiun itu, yang namanya berarti “Istana Surgawi,” menjadi tuan rumah untuk dua misi berawak termasuk wanita astronot China pertama dan berfungsi sebagai sarana untuk uji coba untuk menyempurnakan prosedur penggandengan dan operasi-operasi lainnya. Awak terakhir stasiun itu diluncurkan pada tahun 2013 dan hubungan dengan stasiun antariksa itu dihentikan tahun 2016. Sejak itu wahana tersebut telah mengorbit berangsur-angsur mendekati bumi secara mandiri sambil terus dipantau.
Stasiun itu memiliki dua modul, satu untuk panel surya dan mesinnya, dan satu untuk tempat tinggal sepasang astronot dan melakukan eksperimen. Astronot ketiga tinggal di wahana angkasa Shenzhou yang bergandengan dengan stasiun antariksa itu, yang juga berisi fasilitas untuk kebersihan diri dan mempersiapkan makanan.
Seberapa maju kah program antariksa China?
Sejak China melakukan misi berawaknya yang pertama tahun 2003 – menjadi hanya salah satu dari tiga negara setelah Rusia dan AS yang memiliki program antariksa – mereka telah terlibat dengan proyek-proyek yang semakin ambisius termasuk berjalan di angkasa dan mendaratkan kendaraan penjelajah Jade Rabbit di permukaan bulan.
China saat ini mengoperasikan fasiitas stasiun antariksa pendahuluan Tiangong 2, sementara stasiun modul inti permanen yang berbobot 20 ton dijadwalkan akan diluncurkan tahun ini. Stasiun yang total berbobot 60 ton dijadwalkan akan beroperasi penuh di tahun 2022 dan akan beroperasi paling tidak untuk jangka waktu sepuluh tahun.
China tidak diikut sertakan dalam Stasiun Antariksa Internasional berbobot 420 ton terutama karena undang-undang AS yang melarang kerjasama seperti itu dan keprihatinan tentang keterkaitan yang kuat antara program militer dan program antariksa China. Program antariksa China tetap diselimuti rahasia dan beberapa pakar telah mengeluh mengenai sedikitnya informasi tentang rancangan Tiangong 1 yang membuatnya lebih susah untuk memprediksi tentang apa yang akan terjadi saat wahana itu kembali memasuki atmosfir.
Sebuah misi untuk mendaratkan kendaraan penjelajah di Mars dan membawa kembali beragam sampel akan dilakukan pada tahun 2020. China juga merencanakan untuk menjadi negara pertama yang pertama kali mendaratkan wahana penyelidik di sisi jauh bulan. [ww]