Lonjakan kematian akibat kecelakaan lalu lintas yang dramatis. Kasus overdosis obat yang jumlahnya mencapai rekor. Sementara pandemi COVID-19 berlangsung berkepanjangan, ada indikator merisaukan bahwa semakin banyak warga Amerika yang terlibat dalam perilaku berisiko.
“Ada efek pandemi. Dan tentu saja, ini tampak dari cara kita muncul di tempat kerja, cara kita menunjukkan diri di tengah keluarga kita, pada cara kita mengemudi, dan tentu saja pada keputusan-keputusan yang kita buat sewaktu kita memiliki pilihan untuk mengonsumsi obat-obatan," ujar Jane Terry dari Dewan Keselamatan Nasional.
Lebih dari 38 ribu orang meninggal di jalan-jalan Amerika pada tahun pertama pandemi. Ini adalah jumlah terbanyak sejak 2007.
“Kami melihat semakin sedikit yang menggunakan sabuk pengaman, semakin tinggi orang yang ngebut di jalan-jalan. Kami melihat penggunaan lebih luas obat-obatan yang mempengaruhi orang yang sedang mengemudi dan risiko yang mereka ambil sewaktu mereka berada di jalan," kata Shannon Frattaroli, dari Johns Hopkins Center Injury Research and Policy.
Pandemi ini telah meningkatkan ketidakpastian pekerjaan dan ekonomi bagi banyak orang Amerika. Selain itu, hubungan antarpribadi juga terdampak oleh pandemi.
“Kemampuan untuk berhubungan secara pribadi dengan orang lain telah dibatasi. Kita semakin merasa terkucil," jelas Shannon Frattaroli dari Johns Hopkins Center for Injury Research and Policy.
BACA JUGA: Rage Room, Fasilitas Tumpahkan KemarahanStatistik mencatat jumlah yang mencapai rekor, lebih dari 96 ribu orang yang tewas karena overdosis obat di AS pada tahun 2021. Ini merupakan lonjakan 30 persen daripada tahun sebelumnya.
“Kita tahu bahwa penyalahgunaan obat meningkat selama pandemi. Banyak orang yang menggunakan alkohol dan obat untuk mengatasi stres yang kita alami. Jadi, sebagian orang yang telah mengalami masalah sebelum pandemi kini semakin parah masalahnya. Dan kemudian sebagian lagi, yang tidak mengalami masalah sebelumnya, mengalami tekanan stres yang begitu tinggi sehingga mereka menggunakan obat-obatan untuk mengatasinya," papar seorang psikolog klinis, Maria Espinola.
Your browser doesn’t support HTML5
Meski demikian, ada pula potensi solusinya. Misalnya, Johns Hopkins Center for Injury Research menyatakan kematian akibat kecelakaan lalu lintas dapat dikurangi jika dana infrastruktur digunakan untuk mempertimbangkan kesalahan manusia pada pengemudi. Sebagai contoh, simpang empat yang rawan kecelakaan lalu lintas dapat digantikan dengan bundaran.
Berkenaan dengan masalah penyalahgunaan obat, Dewan Keamanan Nasional menyatakan para pengusaha harus bertindak untuk meningkatkan tunjangan pekerjaan bagi para karyawan yang mencakup lebih banyak layanan perawatan dan pemulihan.
Namun, untuk sekarang ini, epidemi di dalam pandemi ini belum menunjukkan tanda-tanda melambat. [uh/ab]