Para peneliti dari London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan anak-anak yang terlahir dari ibu yang menjadi hamil ketika sedang lapar rentan terhadap masalah-masalah kesehatan jangka panjang.
DAKAR —
Dalam sebuah kajian yang diterbitkan 29 April 2014 pada jurnal online Nature Communications, para peneliti mendapati bahwa perempuan yang menjadi hamil pada masa paceklik di Gambia melahirkan anak dengan penanda-penanda genetis yang berbeda dalam DNA nya dengan anak dari perempuan yang menjadi hamil pada musim panen.
Direktur MRC International Nutrition Group di Gambia Andrew Prentice, salah seorang penulis kajian itu, menerangkan. “Saya kira semua orang paham bahwa kita mewarisi gen dari kedua orang tua kita dan itulah mengapa kita mirip dengan kedua orang tua kita dan mewarisi ciri-ciri mereka. Yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa gen tersebut bisa berubah melalui beberapa proses, yang sangat rumit dan belum sepenuhnya dimengerti, salah satu proses itu adalah menambahkan penanda-penanda kecil pada gen, yang dapat menghidupkan atau mematikan gen-gen tertentu.”
Para periset meneliti lebih dari 2.000 perempuan di 34 desa antara Juli 2009 dan Juli 2011. Setiap kali seseorang melahirkan, para peneliti mengukur penanda-penanda pada gen bayi itu.
“Yang membuat kami sangat terkejut, kami menemukan efek-efek yang sangat kuat pada berbagai tingkat penanda, seperti apakah ibu bayi itu menjadi hamil pada musim kemarau atau musim hujan. Ini memberitahu kita, bahwa asupan gizi sang ibu menjelang kehamilan sangat menentukan bagaimana gen ini ditandai dan hampir pasti akan berdampak pada kesehatan jangka panjang terhadap bayi mereka,” kata Prentice.
Para peneliti tidak tahu persis apa yang menjadi akibat gen yang terpengaruh itu, tetapi diyakini hal itu menyebabkan kerentanan terhadap kanker pada kemudian hari, serta pertambahan berat badan dan obesitas, juga kemungkinan meninggal karena penyakit menular pada usia remaja.
Selain folic acid, yang telah terbukti membantu perkembangan bayi, kajian itu menyimpulkan bahwa vitamin B dan senyawa kimia yang dikenal sebagai choline, yang ditemukan dalam telur dan produk hewani tertentu diperlukan untuk membangun penanda-penanda 'baik' pada gen dan meningkatkan kesehatan anak dalam jangka panjang
Para peneliti mengatakan mereka berharap bisa merancang intervensi, di mana calon ibu diberi nutrisi melalui asupan makanannya atau suplemen.
(Jennifer Lazuta/VOA).
Direktur MRC International Nutrition Group di Gambia Andrew Prentice, salah seorang penulis kajian itu, menerangkan. “Saya kira semua orang paham bahwa kita mewarisi gen dari kedua orang tua kita dan itulah mengapa kita mirip dengan kedua orang tua kita dan mewarisi ciri-ciri mereka. Yang tidak diketahui banyak orang adalah bahwa gen tersebut bisa berubah melalui beberapa proses, yang sangat rumit dan belum sepenuhnya dimengerti, salah satu proses itu adalah menambahkan penanda-penanda kecil pada gen, yang dapat menghidupkan atau mematikan gen-gen tertentu.”
Para periset meneliti lebih dari 2.000 perempuan di 34 desa antara Juli 2009 dan Juli 2011. Setiap kali seseorang melahirkan, para peneliti mengukur penanda-penanda pada gen bayi itu.
“Yang membuat kami sangat terkejut, kami menemukan efek-efek yang sangat kuat pada berbagai tingkat penanda, seperti apakah ibu bayi itu menjadi hamil pada musim kemarau atau musim hujan. Ini memberitahu kita, bahwa asupan gizi sang ibu menjelang kehamilan sangat menentukan bagaimana gen ini ditandai dan hampir pasti akan berdampak pada kesehatan jangka panjang terhadap bayi mereka,” kata Prentice.
Para peneliti tidak tahu persis apa yang menjadi akibat gen yang terpengaruh itu, tetapi diyakini hal itu menyebabkan kerentanan terhadap kanker pada kemudian hari, serta pertambahan berat badan dan obesitas, juga kemungkinan meninggal karena penyakit menular pada usia remaja.
Selain folic acid, yang telah terbukti membantu perkembangan bayi, kajian itu menyimpulkan bahwa vitamin B dan senyawa kimia yang dikenal sebagai choline, yang ditemukan dalam telur dan produk hewani tertentu diperlukan untuk membangun penanda-penanda 'baik' pada gen dan meningkatkan kesehatan anak dalam jangka panjang
Para peneliti mengatakan mereka berharap bisa merancang intervensi, di mana calon ibu diberi nutrisi melalui asupan makanannya atau suplemen.
(Jennifer Lazuta/VOA).