Sebuah tinjauan sejarah besar menemukan bahwa militer Belanda menerapkan "kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas" selama perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949. Dan pemerintah Belanda pada saat itu membiarkan kekerasan tersebut terjadi.
Temuan akademisi dan pakar dari kedua negara tersebut diterbitkan pada Rabu (16/2) malam, sehari sebelum dijadwalkan untuk dirilis. Namun kesimpulan utama studi tersebut bocor ke media-media Belanda.
Belanda diketahui menggunakan kekuatan berlebihan saat berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas bekas jajahannya pada periode setelah Perang Dunia Kedua. Temuan setelah lebih dari 70 tahun kemudian itu tidak mengejutkan. Namun pemerintah Belanda tidak pernah sepenuhnya mengakui ruang lingkup tanggung jawabnya.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte diperkirakan akan memberikan tanggapan pada Kamis (17/2). [ah/rs]