Sudan Selatan Bebaskan 2 Mantan Staf Pemimpin Pemberontak

Mantan pemimpin pemberontak Sudan Selatan, Riek Machar

Pemerintah Sudan Selatan hari Jumat (2/11) membebaskan dua mantan pengikut pemimpin pemberontak Riek Machar yang dihukum mati.

Mantan juru bicara James Gadtet dan mantan penasihat keamanan Machar, William John Endley, dipenjara oleh pemerintahan Presiden Salva Kiir atas tuduhan berkhianat dan berkonspirasi.

Para tahanan yang dibebaskan tersenyum dan tampak dalam kondisi baik karena dibebaskan oleh penjaga di Markas Besar Keamanan Nasional Juba.

Menteri Dalam Negeri Sudan Selatan Michael Chienjek mengatakan "Pembebasan mereka merupakan bagian dari perjanjian (kesepakatan) perdamaian."

Perjanjian damai 12 September mengharuskan para pihak untuk melepaskan semua tahanan politik dan tawanan perang. Kiir mengatakan pemerintahannya sedang memeriksa apakah masih ada tahanan yang akan dibebaskan.

Chienjek memperkirakan Gadtet akan pergi ke Khartoum dan Endley akan dideportasi kembali ke negara asalnya, Afrika Selatan.

Gadtet ditangkap oleh petugas keamanan di Kenya dan dikirim ke Sudan Selatan bulan November 2016.

Endley adalah penasihat politik Machar ketika ia ditangkap di Juba pada bulan Agustus 2016. Penangkapannya terjadi hanya beberapa hari setelah pertempuran baru antara pasukan pemerintah dan pengawal Machar.

Kedua laki-laki itu dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan kemudian dijatuhi hukuman gantung. (my)